Konflik Palestina Vs Israel
Houthi Arahkan Semua Meriam ke Israel, IDF Berjudi dengan Nyawa Sandera di Tangan Hamas di Gaza
Bombardemen yang kembali dilakukan Israel ke Gaza jadi ancaman langsung nyawa sandera mereka sendiri yang masih ada di tangan Hamas. Houthi ngamuk
Houthi Arahkan Semua Meriam ke Israel, IDF Berjudi dengan Nyawa Sandera di Tangan Hamas di Gaza
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Houthi Yaman, Abdul-Malik al-Houthi memperingatkan, setiap dimulainya kembali serangan Israel terhadap Gaza akan ditanggapi pihaknya dengan eskalasi militer berskala besar.
Pernyataan pimpinan kelompok Ansarallah Houthi Yaman ini merujuk pada situasi perkembangan runtuhnya gencatan senjata di Gaza.
Baca juga: Gaza Diserang, Gencatan Senjata Israel-Hamas Runtuh: Perkembangan Penting Gaza Petang Ini
Houthi menyatakan, kelompok tersebut akan mengerahkan persenjataan militer yang mereka miliki untuk diarahkan ke seluruh entitas pendudukan Israel.
"Jika perang di Gaza kembali terjadi, seluruh entitas musuh akan menjadi sasaran tembakan," ancam Houthi dilansir RNTV, Minggu (2/3/2025).
Al-Houthi menambahkan bahwa kelompoknya akan memberikan dukungan "melalui berbagai cara militer" jika Tel Aviv melanjutkan operasinya terhadap Gaza.
Sementara itu, sumber-sumber Palestina melaporkan bahwa beberapa warga Palestina tewas atau terluka pada hari Minggu ketika pasukan Israel mengebom beberapa wilayah di Gaza setelah berakhirnya gencatan senjata.
Baca juga: Gencatan Senjata Runtuh, Israel Bombardir Beit Hanoun-Rafah, Ben Gvir: Saatnya Buka Gerbang Neraka

Israel Berjudi dengan Nyawa Sanderanya di Tangan Hamas
Sebelum serangkaian serangan udara ke sejumlah titik wilayah sipil di Gaza, juga pada Minggu (2/3/2025), Israel telah memberlakukan pemblokiran semuan bantuan kemanusiaan yang masuk ke wilayah kantung Palestina tersebut.
Berbagai laporan mengindikasikan kalau pemblokiran bantuan ini telah dikoordinasikan Israel dengan Amerika Serikat (AS).
Israel menyatakan, menerima usulan AS akan proposal Gencatan Senjata Sementara yang diajukan, namun Hamas disebutkan belum menerimanya.
Pemblokiran bantuan ini, sejalan niat Israel yang bermaksud menjadikan bantuan kemanusiaan sebagai 'senjata', dimaksudkan untuk menekan Hamas untuk menyetujui usulan AS tersebut.
Baca juga: Blokir Semua Bantuan Gaza, Cara Israel Peras Hamas Agar Setuju Usulan AS Gencatan Senjata Sementara
Bagi Menteri Keuangan Israel, Bezalel Smotrich, penghentian bantuan ke Gaza sampai Hamas dihancurkan atau menyerah, dan semua sandera Israel dikembalikan, merupakan langkah "ke arah yang benar."
"Gerbang neraka harus dibuka secepat dan sekeras mungkin hingga kemenangan penuh tercapai," kata Smotrich.
Sementara itu, mantan Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir menyambut baik keputusan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk menghentikan bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan menyatakan bahwa ia mendukungnya jika dilaksanakan sepenuhnya.
Ben Gvir menambahkan bahwa tindakan seperti itu harus terus dilakukan hingga semua tawanan dibebaskan. "Sekarang saatnya membuka gerbang neraka, memutus aliran listrik dan air, dan kembali berperang," ungkapnya.
Baca juga: Gencatan Senjata Runtuh, Israel Bombardir Beit Hanoun-Rafah, Ben Gvir: Saatnya Buka Gerbang Neraka
Konflik Palestina Vs Israel
PM Spanyol Serukan Larangan bagi Israel dari Semua Olahraga Internasional |
---|
Gaza Dibungkam, Internet dan Telepon Padam Total saat Tank Israel Kepung Kota |
---|
Lagi, AS Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata Gaza untuk Keenam Kalinya |
---|
Israel Pamer Iron Beam, Perisai Laser Canggih yang Bisa Hancurkan Roket dan Drone |
---|
Sidang Umum PBB 23 September di New York: Indonesia akan Bawa Isu Palestina |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.