Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Tolak Perpanjangan Tahap I Gencatan Senjata, Israel Tak Mau Mundur dari Koridor Philadelphia

Hamas secara pintar membaca strategi Israel yang ingin memperpanjang tahap pertama gencatan senjata. Kalau dituruti, Hamas bisa kehilangan kartu AS.

Telegram/Brigade Al-Qassam
PEMBEBASAN SANDERA - Foto ini diambil dari publikasi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer gerakan Hamas) pada Minggu (23/2/2025), memperlihatkan anggota Brigade Al-Qassam memamerkan senjata selama pertukaran tahanan gelombang ke-7 di Jalur Gaza pada Sabtu (22/2/2025). Pada Sabtu (22/2/2025), Hamas membebaskan 6 sandera Israel dengan imbalan 602 tahanan Palestina. 

Ia lebih lanjut menyatakan bahwa mempertahankan kendali atas Koridor Philadelphia sangat penting demi keamanan, dan menyatakan bahwa hal itu merupakan bagian dari strategi pendudukan Israel untuk mencegah ancaman apa pun dari Jalur Gaza di masa mendatang.

Mesir Mencak-mencak

Israel bersikeras untuk memegang kendali Koridor Philadelphia ini karena menilai poros ini menjadi lalu-lintas senjata bagi Hamas dari luar Gaza.

Dalam banyak kesempatan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara panjang lebar untuk membenarkan keberadaan pendudukan pasukan Israel di Koridor Philadelphia.

Hal ini memantik kemarahan Mesir yang pada September 2024 silam secara resmi menyatakan kemarahandan bantahan tegas atas pernyataan Netanyahu.

Pemerintah Mesir telah menandatangani perjanjian dengan rezim Israel, yang berupaya mengelola urusan Koridor Philadelphia, sebuah wilayah di sisi Palestina dari perbatasan Palestina-Mesir di Jalur Gaza selatan.

Baca juga: Yordania Bersumpah Gunakan Semua Kekuatan Lawan Usaha Israel Usir Warga Palestina di Tepi Barat

Pada  Mei 2024 lalu, pasukan pendudukan Israel melancarkan invasi darat mereka ke Rafah dan memfokuskan upaya mereka untuk menduduki Koridor Philadelphia, termasuk perlintasan perbatasan Rafah.

Netanyahu menyebutkan Mesir dalam beberapa kesempatan "mengalihkan opini publik Israel, menghalangi tercapainya kesepakatan gencatan senjata, dan menghalangi upaya mediasi Mesir, Qatar, dan Amerika,".

Netanyahu mengkritik Mesir dalam pidatonya dan mengklaim kalau Mesir gagal mengamankan perbatasannya dengan Jalur Gaza, yang membuat milisi Perlawanan Palestina semakin berani.

Netanyahu juga menyoroti pentingnya secara strategis untuk mempertahankan kendali Israel atas Koridor Philadelphia, sebidang tanah sempit di sepanjang perbatasan Gaza-Mesir.

Netanyahu menggambarkan Koridor Philadelphia sebagai "jalur hidup Hamas untuk senjata."

Baca juga: Mesir Beri Sinyal ke Hamas Cs, Gabung Perang Kalau Israel Rebut Kendali Koridor Philadelphia

Ia mengakui adanya perbedaan pendapat internal dalam pemerintahannya mengenai keberadaan militer yang berkelanjutan di koridor ini tetapi bersikeras bahwa hal itu penting bagi keamanan Israel.

Seperti diketahui, setelah rezim Israel memutuskan untuk menarik diri secara sepihak dari Jalur Gaza pada tahun 2005, otoritas Palestina mengambil alih kendali yang sah atas Koridor Philadelphia dan perlintasan perbatasan Rafah.

Mesir menyatakan bahwa pemerintah Israel bertanggung jawab atas "konsekuensi dari pernyataan yang memperburuk situasi, yang bertujuan untuk membenarkan kebijakan yang agresif dan menghasut, dan menyebabkan eskalasi lebih lanjut di kawasan tersebut."

"Republik Arab Mesir menegaskan komitmennya untuk melanjutkan peran historisnya dalam memimpin proses perdamaian di kawasan tersebut, yang berkontribusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan regional serta mencapai stabilitas bagi semua masyarakat di kawasan tersebut," pernyataan tersebut menyimpulkan.

Baca juga:  IDF Beri Sinyal Mundur dari Koridor Philadelphia, Mesir-Israel Siapkan Ribuan Kamera di Perbatasan?

Peta koridor Philadelphia
Peta koridor Philadelphia (X/jordannewsdaily)

Koridor yang Dipenuhi Jenazah

Terkait keberadaan pasukan Israel di Koridor Philadelphia, media Israel, Haaretz dalam sebuah analisis melaporkan kalau Netanyahu dan para menterinya sebenarnya tahu bahwa kehadiran tentara Israel di perbatasan Gaza-Mesir tidak pernah menjadi elemen pencegah aksi gangguan keamanan Israel

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved