Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Dipecundangi 10 Jam, Divisi Gaza Israel Tumbang, 757 Tentara IDF Hadapi 5.000 Pejuang Hamas

Hasil penyelidikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengenai serangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023 mulai diungkapkan.

Penulis: Febri Prasetyo
Editor: Nuryanti
The Times of Israel/IDF
SERANGAN HAMAS- Pasukan elite Shaldag Israel melawan Hamas di pintu masuk Kibbutz Be’eri tanggal 7 Oktober 2023. Serangan Hamas dilakukan dalam tiga gelombang. 

TRIBUNNEWS.COM – Hasil penyelidikan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengenai serangan Hamas tanggal 7 Oktober 2023 mulai diungkapkan.

Menurut IDF, divisi Israel yang bertanggung jawab melindungi Israel selatan, yakni Divisi Gaza, dikalahkan selama berjam-jam oleh Hamas.

Kekacauan dan kebingungan mendera tentara Israel sehingga memperlambat aksi balasan mereka pada hari itu.

The Times of Israel melaporkan pada saat itu ada lebih dari 5.000 pejuang Hamas yang menyerbu Israel. Di sisi lain, hanya ada 767 tentara Israel yang ditempatkan di perbatasan.

Akibatnya sudah bisa diduga, yakni Divisi Gaza ditumbangkan Hamas. Staf Umum Israel disebut tidak memahami besarnya serangan Hamas dan gagal menjelaskan situasi operasional.

Hal itu menjadi tantangan besar bagi IDF untuk menghalangi serangan Hamas. IDF terbukti gagal melindungi warga Israel dan tidak siap menghadapi serangan besar.

Menurut IDF, serangan Hamas dimulai pukul 06.29 waktu setempat dan melibatkan lebih dari 5.000 pejuang. Pada saat yang bersamaan ada hampir 4.700 roket yang ditembakkan ke Israel.

Hamas menggunakan bom dan menerobos pagar perbatasan di 114 lokasi, termasuk 37 gerbang yang dipaksa dibuka.

Pukul 06.37 waktu setempat, Divisi Gaza mengumumkan “Parash peleshet”, yaitu kode yang merujuk kepada skenario penerobosan paling ekstrem dan melibatkan puluhan pejuang Hamas.

Terdapat tiga gelombang serangan Hamas.

1. Gelombang pertama terjadi pukul 06.20 hingga 07.00 dan melibatkan 1.175 personel pasukan Nukhba milik Hamas. Pada saat yang bersamaan terdapat 1.406 roket yang ditembakkan. Kebanyakan menyasar pangkalan militer Israel dan kota-kota di perbatasan.

Baca juga: Israel Akui Gagal Total, Hasil Investigasi 7 Oktober Ungkap Cara Hamas Lumpuhkan IDF

Hamas berfokus menyerang pos perbatasan IDF lalu berupaya menuju fasilitas penting di Israel selatan, termasuk Pangkalan Reim yang menjadi markas Divisi Gaza.

2. Gelombang dua berlangsung antara pukul 07.00 dan 09.00 dan melibatkan sekitar 600 personel Nukhba. Pada saat itu ada 937 roket yang ditembakkan. Hamas memfokuskan pemukiman di perbatasan Israel, kemudian berencana masuk lebih dalam ke fasilitas militer penting, termasuk Pangkalan Udara Israel.

3. Gelombang ketiga terjadi antara pukul 09.00 dan 16.00. Terdapat sekitar 435 personel Nukhba. Ada 1.084 roket yang ditembakkan. Mereka berada di sana untuk membantu dua gelombang sebelumnya.

Sebanyak 1.200 orang di Israel tewas dalam serangan itu. Lalu, ada 251 orang yang diculik oleh Hamas.

Divisi Gaza dikalahkan selama hampir 10 jam. Disebut hanya ada sekitar 700 tentara yang menjaga perbatasan sepanjang 59 kilometer itu. Banyak di antara mereka yang tewas.

Pada enam jam pertama, Hamas mengontrol banyak komunitas Israel di perbatasan, pos IDF, dan rute utama di Negev barat.

Menjelang malam, IDF baru bisa mengontrol kembali area yang diserbu Hamas. Hal itu terjadi setelah tentara Israel membanjiri area itu.

Disebutkan bahwa upaya membersihkan area itu dari sisa-sisa pejuang Hamas memerlukan waktu beberapa hari.

Hasil penyelidikan IDF mendapati adanya tiga penyebab utama yang membuat Hamas berhasil melancarkan serangan besar.

1. Serangan itu merupakan serangan kejutan dan tidak ada peringatan dari intelijen.

2. Hamas punya banyak pejuang dan menyerang beberapa area secara bersamaan.

Baca juga: Mantan Komandan Unit 8200 Intelijen Israel Akui IDF Kalah 15-0 dari Hamas

3. IDF hanya memiliki sedikit pasukan dan hanya ada sedikit kekuatan militer yang tersedia.

IDF mengaku terkejut dengan serangan Hamas, jumlah pejuangnya, jumlah area yang diserang, dan manuver cepat mereka.

Sebelumnya, IDF berasumsi tidak ada ancaman dalam waktu dekat. Pengerahan militer di perbatasan juga sesuai dengan protokol.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved