Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Dari Senjata ke Kamera, Dimensi Lain Hamas Memerangi Narasi dan Propaganda Israel

Hamas memahami bahwa perang dengan Israel bukan hanya konflik militer, tetapi juga perebutan kesadaran dan opini publik. 

zoom-inlihat foto Dari Senjata ke Kamera, Dimensi Lain Hamas Memerangi Narasi dan Propaganda Israel
Foto: Tangkapan layar
CIUM KENING - Omer Shem Tov, salah satu dari tiga sandera Israel yang dibebaskan mencium dahi seorang pejuang Hamas di panggung di Nuseirat, Gaza Tengah, Sabtu (22/2/2025). Pada putaran ketujuh pertukaran sandera-tahanan, Hamas membebaskan 6 sandera Israel yang akan ditukar dengan pembebasan 602 tahanan Palestina dari penjara Israel.

Dalam adegan lain, Hamas memilih untuk mendokumentasikan momen-momen manusiawi, seperti menyediakan makanan dan air bagi para tahanan sebelum menyerahkan mereka dan memperlihatkan mereka berjalan bebas tanpa ikatan atau borgol.

"Gambar-gambar ini bertujuan untuk mengirimkan dua pesan: satu kepada masyarakat Palestina untuk menegaskan moralitas perlawanan dan yang lainnya kepada dunia luar untuk meniadakan tuduhan Israel bahwa Hamas adalah 'organisasi teroris'," tulis penulis.

Narasi Israel

Di sisi lain, gambar-gambar yang disiarkan secara luas oleh Hamas ini memicu kemarahan yang masif di Israel.

Media-media Israel secara cepat menggambarkannya sebagai “penghinaan” bagi para sandera dan berusaha menyajikannya sebagai bukti “kebrutalan” Hamas, meskipun faktanya gambar-gambar tersebut tidak menyertakan adegan kekerasan apa pun.

Akan tetapi, dilema yang dihadapi Israel bukan hanya pada gambar-gambar itu sendiri, tetapi juga pada dampaknya terhadap pemirsa domestiknya.

Adegan-adegan tahanan yang beraksi dengan tenang di tangan pejuang Hamas melemahkan narasi tentang "tentara Israel yang tak terkalahkan" dan bahwa "Hamas adalah teroris," sehingga menimbulkan pertanyaan tentang kemampuan pemerintah Netanyahu untuk membebaskan para tahanan dengan paksa.

PENYERAHAN JENAZAH - Tangkap layar RNTV, yang menunjukkan pemandangan dari udara saat prosesi penyerahan empat jenazah sandera Israel oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, Kamis (20/2/2025). Hamas mengklaim, terbunuhnya sandera Israel yang mereka tahan di Gaza karena pengeboman pasukan Israel (IDF).
PENYERAHAN JENAZAH - Tangkap layar RNTV, yang menunjukkan pemandangan dari udara saat prosesi penyerahan empat jenazah sandera Israel oleh Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, Kamis (20/2/2025). Hamas mengklaim, terbunuhnya sandera Israel yang mereka tahan di Gaza karena pengeboman pasukan Israel (IDF). (RNTV/TangkapLayar)

Dari Senjata ke Kamera

Hamas memahami bahwa konflik dengan Israel bukan hanya konflik militer, tetapi juga perebutan kesadaran dan opini publik. 

Karena alasan ini, Hamas semakin mengandalkan gambar dan simbol untuk menyampaikan pesannya. 

"Sementara Israel bergantung pada persenjataan militernya, dukungan diplomatik Barat, dan kendali atas narasi media, Hamas bertaruh pada adegan yang dibuat dengan cermat yang lebih berdampak daripada pernyataan politik apa pun," ulas sang penulis.

Adegan seorang tahanan Israel mencium kepala para pejuang Hamas mungkin tampak seperti momen yang cepat berlalu, tetapi di dunia media perang, itu sama dengan kemenangan strategis.

Karena saat ini, pertempuran tidak lagi hanya ditentukan di medan tempur tetapi juga di dunia maya dan layar berita.

"Dengan demikian, Hamas terus bermain dengan cerdas di ranah pencitraan, bersaing dengan pasukan Netanyahu, tidak hanya dengan senapan, tetapi juga dengan kamera," kata Hussein Jalad.

(oln/aja/pc/*)

 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved