Konflik Palestina Vs Israel
Eks Jenderal Israel: Militer Zionis Lumpuh dan Gagal Total, Tak Siap Perang Mendadak Lawan Hamas
Militer Israel disebut gagal dan lumpuh saat serangan Hamas 7 Oktober 2023. Diungkap Eks Jenderal Israel, dia menyebut Israel Tak Siap Perang mendadak
Penulis:
garudea prabawati
Editor:
Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Brigadir Jenderal Yossi Sariel, mantan komandan Unit Intelijen 8200 militer Israel, mengakui bahwa pasukan Israel mengalami kegagalan total saat Hamas menyerang 7 Oktober 2023 lalu.
Diketahui pada waktu itu pasukan Hamas berhasil melakukan serangan di Israel, mereka memasuki Israel dengan berbagai cara.
Bahkan Yossi Sariel menyebut militer zionis itu telah lumpuh.
Selama sesi wawancara, Selasa (25/2/2025) di pangkalan Palmachim, di mana hasil investigasi internal dipresentasikan kepada pejabat senior militer Israel, Sariel bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Sariel pun mengakui bahwa apa yang terjadi tidak dapat dibatalkan dan tidak bisa dengan meminta maaf atas kegagalan tersebut.
"Pada tanggal 7 Oktober pukul 06.29 pagi, saya tidak melaksanakan tugas seperti yang diharapkan bawahan dan komandan saya (tidak menjalankan tugas)," katanya seperti dikutip oleh Yedioth Ahronoth.
“Tanggal 7 Oktober bukan kecelakaan. Itu 'penyakit serius' yang menyebar di kalangan tentara. Kami tidak melakukan hal yang paling penting, yaitu bertanya dan menyelidiki agar kami dapat mengatasi 'penyakit' yang menyebar itu,” Sariel dilaporkan menambahkan.
Sariel juga melontarkan kritik keras terhadap mantan Kepala Staf Israel Herzi Halevi, dengan menyatakan bahwa meski banyak warga sipil dan personel keamanan bergerak sebagai respons terhadap serangan itu, militer tetap tidak bergerak.
“Banyak aksi dilakukan, baik di lapangan maupun di Staf Umum, sebagian besar warga sipil dan pasukan terjun payung datang, tetapi seluruh IDF tidak berfungsi selama berjam-jam,” kata Sariel.
Ia menunjukkan bahwa sejak dimulainya perang, para pemimpin tinggi Israel telah gagal bertemu dan mengajukan pertanyaan penting.
“Hal yang paling rumit dan sulit adalah kelompok ini tidak berhenti selama 507 hari, bahkan tidak selama 10 menit, untuk bertanya bagaimana kami gagal sebagai sebuah kelompok,” kata Sariel.
Baca juga: Hamas Serahkan Jenazah 4 Sandera Israel Tanpa Upacara, Al-Qassam: Agar Zionis Tak Cari Alasan Lagi
Mantan komandan itu juga mengklaim bahwa pimpinan Hamas telah memberikan perintah untuk membatalkan operasi jika kondisi tertentu, seperti keberadaan tank atau pesawat nirawak di lokasi yang menjadi sasaran.
Namun, faktor-faktor tersebut tidak ada, yang menurutnya, menyebabkan keberhasilan pelaksanaan serangan Hamas.
Sariel menyimpulkan bahwa peristiwa 7 Oktober bukanlah insiden yang berdiri sendiri, tetapi merupakan tanda kegagalan struktural yang mendalam dalam militer Israel.
Dia juga mengungkap, hal itu menjadi tanda Militer Israel tidak siap menghadapi kemungkinan perang mendadak melawan Hamas atau pejuang Palestina.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.