Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Lavrov Cibir Usulan Inggris-Prancis Kirim Pasukan Perdamaian NATO ke Ukraina: Cuma Perparah Konflik

Sergei Lavrov tanggapi usulan Inggris dan Prancis yang ingin mengirimkan pasukan perdamaian NATO ke Ukraina. Apa katanya?

|
TASS/Artiom Geodakian
SERGEY LAVROV - Foto Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov yang diambil dari laman media Rusia, TASS, pada Selasa (18/2/2025). Lavrov menyebut pendekatan Eropa terhadap perang di Ukraina bukannya mendinginkan ketegangan, malah semakin memanaskan situasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mencibir usulan Inggris dan Prancis yang ingin mengirimkan pasukan perdamaian NATO ke Ukraina.

Lavrov menyatakan langkah tersebut hanya akan memperparah konflik, lapor The Guardian.

Berbicara dalam jumpa pers di Qatar, Lavrov menyebut pendekatan Eropa terhadap perang di Ukraina bukannya mendinginkan ketegangan, malah semakin memanaskan situasi.

Dikutip dari TASS, ia mengkritik Eropa atas perannya dalam memperburuk situasi di Ukraina.

Lavrov menyatakan negara-negara Eropa, seperti Inggris dan Prancis justru memperburuk keadaan dengan membahas penempatan pasukan penjaga perdamaian.

Selain itu, Lavrov menyoroti keseimbangan kekuatan di Eropa telah berubah.

Lavrov mengungkapkan akan ada pertemuan antara AS dan Rusia di Istanbul pada Kamis (27/2/2025).

Dalam kesempatan tersebut, Lavrov menuduh negara-negara Eropa telah berbohong dengan menyatakan bahwa Rusia tidak bersedia untuk berunding terkait konflik Ukraina.

Rusia beberapa kali menyatakan kesiapan untuk berunding mengenai perang tersebut.

Namun dengan syarat garis merah terkait perebutan wilayah dan jaminan keamanan di masa depan, yang menurut Ukraina tidak dapat diterima.

Militer Ukraina Rebut Kotlyne

Baca juga: AS-Ukraina Setujui Perjanjian Mineral Tanah Jarang, Trump Jamin Zelensky Dapat Akses ke Alat Militer

Dikutip dari Suspilne, Ukraina melaporkan kemajuan signifikan.

Brigade Lintas Udara Terpisah ke-25 Sicheslav Angkatan Bersenjata Ukraina mengonfirmasi keberhasilan ini melalui laporan di Telegram pada 26 Februari.

Selama operasi tersebut, pasukan terjun payung dari Brigade Sicheslav bersama unit terkait berhasil menghalau pasukan Rusia yang mencoba menduduki Kotlyne.

Tentara Ukraina mencegah pasukan Rusia mendapatkan pijakan di wilayah tersebut dan berhasil mengusir penjajah melampaui perbatasannya.

Pemulihan pemukiman Kotlyne ini penting karena jika Rusia berhasil menguasainya, mereka akan memperoleh akses strategis ke jalan raya Pokrovsk-Dnipro, yang dapat memperlancar pergerakan logistik dan pasokan mereka.

Ukraina Terima 500.000 Peluru Artileri

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved