Konflik Palestina Vs Israel
5 Fakta Tank Israel Serbu Tepi Barat, Apa Tujuan Netanyahu?
Berikut adalah fakta-fakta terkait situasi yang berkembang di Tepi Barat, apa sebenarnya tujuan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu?
TRIBUNNEWS.COM - Israel baru-baru ini mengirimkan tank ke wilayah Tepi Barat yang diduduki.
Meskipun Israel sering melancarkan serangan militer di Tepi Barat, penggunaan tank berat kali ini menunjukkan intensitas serangan yang lebih besar.
Apa yang menjadi tujuan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu dengan menggerakkan tank ke Tepi Barat?
Berikut adalah fakta-fakta terkait situasi yang berkembang di Tepi Barat.
1. Pengiriman Tank ke Kamp Pengungsi Jenin
Israel mengirimkan tiga tank ke kamp pengungsi Jenin, Al Jazeera melaporkan.
Pengerahan tank tersebut merupakan pertama kalinya sejak 2002, ketika Israel melancarkan Intifada Kedua.
Kamp Jenin menjadi salah satu titik fokus serangan yang dimulai pada 21 Januari 2025.
Kemudian tentara Israel bergerak ke kota-kota lain di Tepi Barat, seperti Qabatiya, Burqin, dan kamp pengungsi Nur Shams di timur Tulkarem.
Serangan ini tidak hanya terbatas di Jenin, tetapi juga menyebar ke kota-kota lain di Tepi Barat, seperti Qabatiya, Burqin, dan kamp pengungsi Nur Shams.
2. Tindakan Militer Israel yang Kontroversial
Baca juga: Hamas Ultimatum Otoritas Palestina:Â Penangkapan Mahmoud Jabarin di Jenin Lewati Batas Merah
Selama serangan, tentara Israel menggusur warga, merusak jalan, memberlakukan jam malam yang panjang, dan penyegelan akses ke kota-kota tersebut.
Tentara Israel juga melakukan penangkapan, serta menyita rumah-rumah milik warga Palestina untuk kepentingan militer.
Perkiraan menunjukkan lebih dari 40.000 warga Palestina terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat serangan ini.
Tindakan tersebut menuai kritik internasional karena bertentangan dengan hukum internasional.
Mahkamah Internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan pendudukan Israel di Palestina ilegal dan harus segera dihentikan.
3. Tujuan Netanyahu Menggunakan Tank Berat
Meskipun Israel sering melancarkan serangan militer di Tepi Barat, penggunaan tank berat kali ini menunjukkan intensitas serangan yang lebih besar.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menjelaskan pengerahan pasukan tersebut merupakan upaya untuk memerangi "terorisme" dengan segala cara.
Israel menganggap serangan ini perlu untuk melawan kelompok bersenjata Palestina yang bersembunyi di kamp-kamp pengungsi.
Banyak pihak yang menilai pengerahan tank ke Jenin sebagai langkah Israel memperkuat kontrol atas Tepi Barat.
4. Krisis Kemanusiaan dan Pengusiran Warga Palestina
Serangan militer Israel menyebabkan lebih dari 40.000 warga Palestina mengungsi dari kamp pengungsi Jenin, Tulkarem, Nur Shams, dan Farea.
Wilayah-wilayah tersebut kini kosong dari penduduk.
Israel berencana mempertahankan keberadaan militernya di beberapa area tersebut selama setahun.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz menyatakan bahwa warga yang telah mengungsi tidak akan diizinkan untuk kembali ke rumah mereka.
Dalam kondisi ini, banyak warga Palestina yang terpaksa berlindung di tempat-tempat sementara yang tidak memadai, seperti ruang bawah tanah masjid dan pusat komunitas.
Sementara itu, Israel juga menutup kantor Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Yerusalem dan menghentikan operasi di kamp-kamp pengungsi di Tepi Barat.
Baca juga: Tentara Israel Menangkap 365 Warga Palestina dari Tulkarem, Jenin, Tepi Barat Sejak Januari 2025
5. Dampak Terhadap Gencatan Senjata di Gaza
Tindakan militer Israel di Tepi Barat juga berpotensi merusak gencatan senjata yang rapuh antara Israel dan Hamas di Gaza.
Hamas mengutuk serangan ini.
Mereka menyebutnya sebagai usaha Netanyahu untuk menggagalkan perdamaian dan bahkan menganggapnya sebagai persiapan untuk perang baru.
Netanyahu sendiri mengungkapkan bahwa militer Israel sedang meningkatkan kesiapan operasional di sekitar Gaza dan siap untuk melanjutkan pertempuran kapan saja jika situasi di Tepi Barat memanas.
(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.