Konflik Rusia Vs Ukraina
Peringatan 3 Tahun Perang Rusia-Ukraina, Zelensky Puji Perlawanan Kyiv, Serukan Jaminan Keamanan
Zelensky menyerukan jaminan keamanan dari pendukung Kyiv untuk memastikan Rusia tidak menggunakan gencatan senjata untuk menyerang lagi.
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memuji 'perlawanan' dan 'kepahlawanan' negaranya pada peringatan tiga tahun invasi Rusia, Senin (24/2/2025).
Pernyataan Volodymyr Zelensky disampaikan saat para pemimpin Uni Eropa tiba di Kyiv untuk menunjukkan solidaritas.
"Tiga tahun perlawanan. Tiga tahun rasa terima kasih. Tiga tahun kepahlawanan mutlak rakyat Ukraina," katanya, Senin, dilansir Al Arabiya.
"Saya berterima kasih kepada semua orang yang membela dan mendukungnya," lanjutnya.
Zelensky mengatakan 13 pemimpin akan berada di Kyiv pada hari Senin dengan 24 lainnya bergabung dalam pertemuan khusus daring.
Presiden Ukraina berharap itu akan menjadi "titik balik."
Dia menyerukan jaminan keamanan dari pendukung Kyiv untuk memastikan Rusia tidak menggunakan gencatan senjata untuk mempersenjatai kembali dan menyerang lagi di kemudian hari.
Sementara, Kremlin pada malam peringatan itu mengulangi posisi Rusia bahwa mereka tidak akan menyerahkan wilayah yang telah direbutnya di timur dan selatan Ukraina.
Moskow juga mengatakan tidak akan menerima masuknya Ukraina ke NATO.
Pemimpin Asing Kunjungi Ukraina
Diberitakan AP News, belasan pemimpin dari Eropa dan Kanada mengunjungi Ukraina, Senin, untuk memperingati ulang tahun ketiga invasi Rusia sebagai bentuk dukungan bagi Kyiv.
Baca juga: Zelensky Siap Mundur sebagai Presiden Demi Imbalan: Keanggotaan NATO hingga Perdamaian Ukraina
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau termasuk di antara pengunjung yang disambut di stasiun kereta oleh Menteri Luar Negeri Ukraina Andrii Sybiha dan kepala staf presiden Andrii Yermak.
Dalam sebuah unggahan di X, von der Leyen menulis bahwa Eropa ada di Kyiv “karena Ukraina ada di Eropa.”
"Dalam perjuangan untuk bertahan hidup ini, bukan hanya nasib Ukraina yang dipertaruhkan. Melainkan nasib Eropa," tulisnya.
Para tamu, termasuk Presiden Dewan Eropa Antonio Costa beserta perdana menteri negara-negara Eropa Utara dan Spanyol, akan menghadiri acara yang didedikasikan untuk peringatan tersebut dan membahas dukungan terhadap Ukraina dengan Zelensky di tengah perubahan kebijakan AS baru-baru ini di bawah Presiden Donald Trump.
Para pemimpin di seluruh Uni Eropa, yang khawatir bahwa pendekatan Trump terhadap Ukraina akan berujung pada penyelesaian yang tidak menguntungkan bagi Kyiv dan bahwa mereka — di antara pendukung terpenting Ukraina — akan dikesampingkan dalam negosiasi perdamaian, telah bergegas untuk menegaskan respons mereka sendiri terhadap lingkungan yang berubah dengan cepat tersebut.
Diplomat utama Uni Eropa, Kaja Kallas, menegaskan pada hari Senin bahwa AS tidak dapat mencapai kesepakatan damai apa pun untuk mengakhiri perang tanpa melibatkan Ukraina atau Eropa.
Dia menyoroti apa yang ia klaim sebagai posisi pro-Rusia yang diambil oleh pemerintahan Trump.
"Anda dapat mendiskusikan apa pun yang Anda inginkan dengan Putin."
"Namun jika menyangkut Eropa atau Ukraina, maka Ukraina dan Eropa juga harus menyetujui kesepakatan ini," kata Kallas kepada wartawan di Brussels, tempat ia memimpin pertemuan para menteri luar negeri Uni Eropa.
Baca juga: Pemerintah Trump Yakin Ukraina Akan Teken Kesepakatan Tambang Mineral Tanah Langka Minggu Ini

Sebagai informasi, keputusan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk meluncurkan apa yang disebutnya "operasi militer khusus" memicu konflik terbesar di Eropa sejak Perang Dunia II.
Puluhan ribu tentara - dari kedua belah pihak - dan warga sipil Ukraina telah tewas, kota-kota di seluruh selatan dan timur negara itu telah diratakan, dan jutaan orang terpaksa meninggalkan rumah mereka.
Namun tiga tahun setelah Barat mendukung Ukraina dan Zelensky, kembalinya Trump ke Gedung Putih telah mengancam untuk 'menjungkirbalikkan' koalisi dukungan itu dan telah mempertanyakan bantuan militer dan keuangan yang vital di titik kritis dalam perang tersebut.
Pasukan Rusia masih bergerak maju melintasi timur dan Moskow telah menjadi berani oleh jangkauan diplomatik Trump dan skeptisismenya atas dukungan jangka panjang untuk Kyiv.
Terbaru, pertahanan udara Ukraina menjatuhkan 113 pesawat tak berawak yang diluncurkan Rusia ke 12 wilayah dalam semalam, sementara 71 lainnya “hilang” menurut laporan harian angkatan udara.
Laporan itu mengatakan bahwa akibat serangan itu, wilayah Dnipropetrovsk, Odessa, Kyiv, dan Khmelnytskyi “menderita,” tetapi tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Pada hari Minggu, malam menjelang peringatan tiga tahun perang, Zelensky mengatakan Rusia telah meluncurkan 267 pesawat tak berawak ke Ukraina dalam semalam, lebih banyak daripada serangan tunggal mana pun dalam perang tersebut.
(Tribunnews.com/Nuryanti)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.