Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Netanyahu Tunda Pembebasan Lebih dari 600 Warga Palestina karena Sandera Israel Cium Pejuang Hamas?

Benjamin Netanyahu menunda-nunda waktu pembebasan lebih dari 600 lebih tahanan Palestina. Alasannya, disinyalir karena upacara serah terima

Editor: Muhammad Barir
(Tangkap layar akun X Palestine Chronicle)
CIUM KENING - Tentara Israel mencium kening pasukan Hamas saat dibebaskan, Sabtu (22/2/2025. Tampak senang dan tersenyum lebar, Sabtu (22/2/2025). (Tangkap layar akun X Palestine Chronicle) 

Netanyahu menunda pengiriman tim negosiasi ke Kairo hingga setelah kunjungan terakhirnya ke Washington dan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump. 


Seruan Trump untuk mengusir warga Palestina dari Gaza memperkuat posisi sekutu sayap kanan Netanyahu, terutama Menteri Keuangannya, Bezalel Smotrich, yang terus-menerus menyerukan dimulainya kembali perang di Gaza setelah berakhirnya tahap pertama kesepakatan gencatan senjata.

Smotrich terus mengancam akan mengundurkan diri dari pemerintahan Netanyahu jika Israel tidak melanjutkan perang di Gaza, yang merupakan posisi beberapa menteri dalam kabinet Israel yang menentang peralihan ke fase kedua gencatan senjata.

Laporan media Israel menunjukkan bahwa para menteri ini menekan Netanyahu untuk menangguhkan pembebasan warga Palestina dengan harapan dapat menghindari transisi ke fase kedua gencatan senjata.

Netanyahu menangguhkan pembebasan lebih dari 600 tahanan atas rekomendasi badan keamanan Israel, Axios melaporkan . 

Channel 12 Israel melaporkan bahwa kepala cabang militer dan keamanan telah menyarankan Netanyahu untuk melanjutkan pembebasan, tetapi setelah pertemuan Netanyahu dengan para pemimpin politik dan anggota kabinetnya, ia melanjutkan penangguhan tersebut.

Karena hanya tinggal satu minggu lagi hingga akhir fase pertama kesepakatan gencatan senjata, peluang untuk mencapai kesepakatan akhir telah menurun. 

Awal minggu ini, utusan AS untuk Timur Tengah Steve Witkoff bertemu dengan Menteri Urusan Strategis Israel Ron Dermer, yang ditunjuk untuk memimpin negosiasi pada fase kedua, dan dengan Perdana Menteri Qatar Muhammad bin Abdulrahman al-Thani, yang menjadi penengah pembicaraan atas nama Qatar.

Israel telah mengumumkan bahwa mereka menuntut diakhirinya kendali Hamas atas Gaza untuk mengakhiri perang, sementara Hamas menuduh Netanyahu menggunakan dalih untuk menghindari diakhirinya perang. 

Hamas juga bersikeras pada diakhirinya perang, penarikan penuh Israel dari Jalur Gaza, dan pembangunan kembali Gaza.


SUMBER: Mondo Weiss.net

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved