Senin, 29 September 2025

Donald Trump Pimpin Amerika Serikat

Senat Amerika Serikat Kukuhkan Kash Patel sebagai Direktur FBI

Senat memberikan suara 51 berbanding 49 untuk mengukuhkan Kash Patel sebagai Direktur FBI, dikenal sebagai loyalis setia Presiden Donald Trump.

Tangkap Layar YouTube LiveNOW from FOX
KASH PATEL - Gambar merupakan tangkap layar dari YouTube LiveNOW from FOX yang diambil pada Jumat (21/2/2025), menunjukkan Senat Amerika Serikat (AS) memberikan suara 51 berbanding 49 untuk mengukuhkan Kash Patel sebagai Direktur FBI. Sosok Kash Patel dikenal sebagai loyalis setia Presiden Donald Trump. 

TRIBUNNEWS.COM - Senat Amerika Serikat (AS) pada Kamis (20/1/2025) mengonfirmasi Kash Patel sebagai Direktur Biro Investigasi Federal Amerika Serikat (FBI).

Pengukuhan ini, menandai seorang loyalis setia Presiden Donald Trump dan penganut paham konservatif yang berapi-api menempati posisi tertinggi lembaga penegak hukum negara itu.

Senat memberikan suara 51 berbanding 49 untuk mengukuhkan Patel.

Jabatan direktur FBI seharusnya berlangsung selama 10 tahun untuk melindungi lembaga tersebut dari politik.

Namun, setelah Trump memenangkan kembali Gedung Putih, ia menginginkan kepala FBI saat itu, Chris Wray, untuk mundur, yang membuka jalan bagi Patel untuk dikukuhkan.

Nominasi ini mendapat pengawasan ketat dari Partai Demokrat.

Senator Republik Susan Collins dan Lisa Murkowski bergabung dengan Demokrat menentang pengukuhan Patel.

Partai Demokrat bahkan memperingatkan kalau Patel mungkin menggunakan jabatannya untuk mencari pembalasan terhadap musuh politik Trump.

Selama sidang konfirmasi, Patel menegaskan bahwa "tidak akan ada politisasi" di FBI.

Ia juga menuduh Demokrat memilih-milih kutipan komentar lama, menyebutnya sebagai informasi yang sering kali menyesatkan.

Partai Republik membela pilihan Trump.

Baca juga: Bela Zelensky, Warga Ukraina Balas Hinaan Presiden AS Ubah Foto Trump Jadi Meme Lucu

Mereka menyatakan, Patel akan membawa transparansi yang dibutuhkan di FBI.

Mereka menepis pernyataan kontroversial Patel di masa lalu sebagai "hiperbola".

Kontroversi

Patel juga menarik perhatian karena teori konspirasi yang ia sebar.

Sebagai contoh seperti klaim bahwa FBI merencanakan serangan terhadap Gedung Capitol AS pada 6 Januari 2021 sebagai operasi "bendera palsu."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan