Konflik Palestina Vs Israel
Faksi Palestina: Kerugian Tentara Israel Jauh Lebih Banyak dari yang Diumumkan
Faksi-faksi Palestina menyebut Israel sengaja mengecilkan jumlah kerugian yang dideritanya dalam perang di Gaza.
Pada bulan Desember 2023, media Haaretz melaporkan adanya perbedaan besar antara jumlah tentara yang terluka yang dilaporkan oleh militer dengan catatan rumah sakit.
Data dari Kementerian Kesehatan Israel menunjukkan bahwa jumlah tentara terluka mencapai 10.548, jauh lebih tinggi dari yang diumumkan oleh militer, yakni 1.593.
Selain itu, Haaretz melaporkan bahwa sekitar 1.000 tentara terluka dirawat di pusat rehabilitasi setiap bulan.
Media Israel lainnya juga menyatakan bahwa jumlah korban militer Israel mungkin lebih tinggi karena pemerintah berupaya mengendalikan persepsi publik dan menjaga moral warganya.
Keluarga tentara Israel semakin mengkhawatirkan kurangnya transparansi terkait kondisi sebenarnya di medan perang.
Taktik Perlawanan Palestina
Seorang pejabat senior di Brigade Al-Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan kepada The New Arab bahwa meskipun Israel memiliki keunggulan militer, para pejuang perlawanan menggunakan taktik gerilya yang sangat efektif di medan perang perkotaan, menyebabkan kerugian signifikan bagi Israel.
Seorang pejuang perlawanan, yang berbicara secara anonim, mengatakan:
"Setiap hari, para pejuang kami melakukan banyak serangan, mulai dari penyergapan konvoi militer hingga menembaki tentara musuh."
"Semua operasi ini didokumentasikan dengan cermat."
"Penggunaan terowongan bawah tanah, alat peledak rakitan, dan rudal anti-tank telah membuat pasukan Israel kesulitan menguasai wilayah di Gaza," tambahnya.
Baca juga: 5 Populer Internasional: Penyerahan Pertama Jenazah Sandera - Dokter Gaza Muncul di Video Israel
Pejuang dari Brigade Al-Quds, sayap militer Jihad Islam Palestina, juga menyuarakan hal serupa.
Ia mengatakan bahwa ketidakmampuan Israel untuk terlibat langsung dalam pertempuran menyebabkan mereka meningkatkan serangan terhadap warga sipil.
Hamas dan Jihad Islam bukan satu-satunya faksi yang bertempur.
Pejuang dari Fatah dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) juga berpartisipasi dalam perlawanan.
Seorang pejuang Fatah mengatakan, "Perbedaan politik menghilang di tengah perang. Misi kami adalah membela rakyat dan melawan pendudukan."
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.