Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Selesai Bertemu AS, Rusia Menuntut Eropa Agar Ukraina Tak Jadi Anggota NATO

Setelah pertemuan antara AS dengan Rusia rampung digelar, Kremlin menuntut agar Eropa batalkan perjanjian penerimaan Ukraina sebagai anggota NATO.

Layanan Pers Kementerian Luar Negeri Rusia
PERTEMUAN AS-RUSIA - Foto yang diambil oleh Kementerian Luar Negeri Rusia pada Selasa (18/2/2025) menunjukkan para delegasi Amerika Serikat (AS) dan Rusia bertemu di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh untuk membahas perdamaian antara Rusia-Ukraina. Setelah melakukan pertemuan dengan AS, Rusia menuntut Eropa agar membatalkan janjinya pada tahun 2008 untuk menerima Ukraina di NATO. 

Pada pertemuan puncak di Bucharest pada April 2008, NATO mendeklarasikan bahwa Ukraina dan Georgia akan bergabung dengan aliansi pertahanan yang dipimpin AS.

Deklarasi tersebut merupakan kompromi yang menutupi keretakan antara Amerika Serikat, yang ingin menerima kedua negara, dan Prancis serta Jerman, yang khawatir hal itu akan membuat Rusia marah.

Rusia telah berulang kali mengutip perluasan NATO pasca-Soviet, dan khususnya ambisi NATO-Kyiv, sebagai alasan perang di Ukraina.

NATO menolaknya, dengan mengatakan bahwa itu adalah aliansi pertahanan yang selama tiga tahun terakhir telah membantu Kyiv untuk melawan invasi Rusia.

Putin Siap Berbicara dengan Zelensky

Sementara itu, Rusia tetap berkomitmen pada penyelesaian damai konflik Ukraina dan siap mengadakan pembicaraan langsung antara Presiden Vladimir Putin dan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky.

Masa jabatan Zelensky berakhir tahun lalu, yang mendorong Rusia mempertanyakan kewenangannya untuk menandatangani perjanjian internasional atas nama Ukraina.

Kendati demikian, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov menekankan bahwa Putin terbuka untuk berdialog dengan Zelensky jika itu sesuai dengan tujuan mencapai perdamaian.

"Putin telah berulang kali menyatakan kesiapannya untuk berunding dengan Zelensky," kata Peskov, dikutip dari Russia Today.

Peskov menggarisbawahi bahwa Putin secara konsisten berupaya memenuhi tujuan keamanan Rusia melalui cara diplomatik, dengan mengatakan bahwa pihak lain tidak melakukan pendekatan yang sama.

Baca juga: UE Belum Tentukan Sikap soal Jaminan Keamanan bagi Ukraina

"Ukraina, khususnya, telah melarang keterlibatannya dalam perundingan damai."

"Negara-negara Eropa telah mendukung kelanjutan perang dengan cara apa pun."

"Pemerintahan sebelumnya di Washington juga mendukung untuk melancarkan perang hingga ke Ukraina terakhir," kata Peskov. (*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved