Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Panggil Pasukan Cadangan, Gencatan Senjata di Gaza Terancam Hancur, Perang Meletus Lagi?

Israel telah memanggil pasukan cadangannya untuk bersiap menghadapi perang di Gaza. Gencatan senjata pun terancam hancur.

khaberni/tangkap layar
SIAP MASUK GAZA - Foto file yang diambil dari Khaberni, Rabu (12/2/2025) menunjukkan tank-tank pasukan Israel bersiap memasuki Gaza pada Oktober 2023 setelah Operasi Banjir Al-Aqsa terjadi. Israel bersiap memasuki Gaza lagi pada pertengahan Februari 2025 seiring mandeknya negosiasi gencatan senjata dengan Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Gencatan senjata yang saat ini masih berlangsung antara Hamas dengan Israel di Gaza, di ambang kehancuran.

Saat ini, Israel telah memanggil pasukan cadangan untuk bersiap menghadapi kemungkinan meletusnya kembali perang di Gaza.

Israel pun mengancam jika Hamas gagal memenuhi tenggat waktu pada Sabtu (15/2/2025) besok tidak membebaskan lebih banyak sandera, maka gencatan senjata akan dibatalkan.

Ancaman itu muncul setelah Hamas mengatakan menangguhkan pembebasan sandera, karena menganggap Israel telah melanggar kesepakatan gencatan senjata.

Hal ini diperparah dengan pernyataan Presiden AS, Donald Trump, yang menyebut akan membuat "neraka di Gaza" jika Hamas tidak membebaskan semua sandera pada Sabtu besok.

Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, mengatakan gencatan senjata itu dimaksudkan untuk segera membebaskan para sandera yang ditawan dalam kondisi yang sulit di Gaza.

"Jika Hamas menghentikan pembebasan sandera, maka tidak ada gencatan senjata dan yang ada adalah perang," katanya, dikutip dari Reuters.

Katz menambahkan, "perang Gaza yang baru" akan memiliki intensitas yang sama sekali berbeda dan "memungkinkan terwujudnya visi Trump untuk Gaza".

"Hamas tidak akan menerima bahasa ancaman Amerika dan Israel," kata juru bicara Hamas Hazaem Qassem, dalam sebuah pernyataan.

"Kontak sedang dilakukan dengan negara-negara mediator untuk menyelesaikan pelaksanaan kesepakatan gencatan senjata," lanjutnya.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan pada Selasa, Israel akan melanjutkan "pertempuran sengit" jika Hamas tidak memenuhi tenggat waktu, tetapi tidak mengatakan berapa banyak sandera yang harus dibebaskan.

Baca juga: Brigade Al-Quds Rilis Video Sandera Israel Bulan Lalu, Abu Hamza: Nasib Lainnya Tergantung Netanyahu

Netanyahu mengatakan dia telah memerintahkan militer untuk mengumpulkan pasukan di dan sekitar Gaza.

Militer pun mengumumkan akan mengerahkan pasukan tambahan ke selatan Israel, dekat Gaza, termasuk memobilisasi pasukan cadangan.

Kebuntuan ini mengancam akan memicu kembali konflik yang telah menghancurkan Jalur Gaza, menyebabkan sebagian besar penduduknya mengungsi, mengakibatkan kekurangan makanan dan air bersih, dan mendorong Timur Tengah ke ambang perang regional yang lebih luas.

Warga Gaza menyatakan khawatir, gencatan senjata mungkin akan berakhir dan mendesak para pemimpin Hamas dan Israel untuk menyepakati perpanjangan.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved