Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

6 Orang Tewas Ketika Zionis Kembali Gempur Lebanon Timur walaupun Ada Gencatan Senjata

Serangan udara Israel kembali mengguncang Lebanon Timur mengakibatkan enam orang tewas dan dua lainnya terluka pada Sabtu (8/2/2025)

khaberni/tangkap layar
SERANGAN UDARA - Tangkap layar Khaberni, Jumat (7/2/2025) yang menunjukkan ledakan dari serangan udara Israel di wilayah pedalaman Lebanon, di lembah antara kota Bfaroueh dan Aazze dalam dua gelombang terpisah, Kamis. Ini menjadi serangan udara pertama di pedalaman Lebanon sejak gencatan senjata Israel-Hizbullah. Serangan udara Israel kembali mengguncang Lebanon Timur mengakibatkan enam orang tewas dan dua lainnya terluka pada Sabtu (8/2/2025) 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel kembali mengguncang Lebanon Timur pada Sabtu (8/2/2025).

Enam orang tewas dan dua lainnya terluka akibat serangan tersebut.

Insiden ini terjadi meski kedua belah pihak yang bertikai terikat dalam perjanjian gencatan senjata, Al Jazeera melaporkan.

Kantor Berita Nasional Lebanon (NNA) melaporkan bahwa pesawat tak berawak Israel menargetkan daerah Shaara, dekat kota Jennata, di wilayah Bekaa timur.

“Enam orang tewas dan dua lainnya terluka akibat serangan udara Israel di wilayah Shaira, yang berdekatan dengan Kota Janta,” NNA melaporkan.

Laporan tersebut menyebutkan korban jiwa dan luka-luka berasal dari kalangan warga sipil.

Militer Israel mengonfirmasi serangan tersebut.

Zionis mengklaim bahwa target yang dituju adalah lokasi yang diduga digunakan oleh Hizbullah untuk produksi dan penyimpanan senjata strategis, Anadolu Ajansi melaporkan.

Menurut militer Israel, serangan tersebut adalah respons terhadap apa yang mereka anggap sebagai pelanggaran kesepakatan antara Israel dan Lebanon.

“Aktivitas di lokasi ini dianggap sebagai pelanggaran terang-terangan terhadap kesepakatan gencatan senjata yang telah disepakati,” ujar militer Israel, merujuk pada perjanjian yang ditandatangani pada 27 November lalu untuk menghentikan konflik antara Israel dan Hizbullah, PressTV melaporkan.

Terikat Perjanjian Gencatan Senjata

Baca juga: Presiden Lebanon, Joseph Aoun Tandatangani Dekrit untuk Bentuk Pemerintahan Terdiri dari 24 Menteri

Meskipun gencatan senjata resmi berlaku sejak 27 November 2024, serangan-serangan militer Israel terhadap Lebanon tidak berhenti.

Berdasarkan kesepakatan tersebut, Israel seharusnya menyelesaikan penarikan pasukannya dari Lebanon selatan paling lambat 26 Januari.

Israel menunda penarikan pasukannya hingga 18 Februari, dengan alasan bahwa Lebanon belum sepenuhnya mematuhi perjanjian yang disepakati.

Israel tercatat melakukan lebih dari 840 pelanggaran, yang mengakibatkan tewas dan luka-luka pada puluhan orang di Lebanon, termasuk wanita dan anak-anak.

Perburuk Keadaan

Serangan yang terjadi pada Sabtu (8/2/2025) ini menyoroti pelanggaran berkelanjutan dari kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hizbullah.

Aksi saling tembak antar keduanya berkembang menjadi konflik berskala besar pada September lalu.

Serangan udara Israel menghantam berbagai lokasi di seluruh Lebanon.

Pada 31 Januari, dua orang tewas dalam serangan Israel yang menargetkan beberapa lokasi Hizbullah dekat perbatasan Suriah.

Tindakan ini memicu kecaman dari pejabat Hizbullah, yang menyebut serangan-serangan tersebut sebagai "agresi terang-terangan."

Situasi di Suriah

Sementara itu, Israel juga melancarkan serangan udara di Suriah, menargetkan fasilitas militer di provinsi Dara'a dan pedesaan Damaskus.

Saluran berita Lebanon al-Mayadeen melaporkan bahwa serangan tersebut menghantam lokasi di Kota Inkhil.

Belum ada informasi terkait korban jiwa atau kerusakan yang terjadi.

Serangan-serangan ini semakin memperburuk ketegangan di kawasan.

Israel melanggar kedaulatan Suriah dan terus memanfaatkan kekacauan yang terjadi di negara tersebut untuk memperluas kontrol wilayahnya, termasuk di Dataran Tinggi Golan yang telah diduduki sejak 1967.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved