Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas: Jenazah Sandera Israel Berada di Bawah Reruntuhan, IDF Malah Halangi Alat Berat Masuk Gaza

Hamas mengatakan penundaan Israel akan masuknya alat-alat berat alat penggali reruntuhan puing berdampak pada ekstraksi jenazah sandera Israel sendiri

khaberni/tangkap layar
BERKIBAR - Bendera Palestina berkibar di tengah puing reruntuhan di Kota Gaza, dalam foto tangkapan layar dari Khaberni, Kamis (6/2/2025). Amerika Serikat (AS) berencana mengambil alih kendali atas Gaza dengan dalil membangunnya kembali di segala sektor. 

Hamas: Jenazah Sandera Israel Berada di Bawah Reruntuhan, IDF Malah Halangi Alat Berat Masuk Gaza

 

TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, Jumat (7/2/2025) menyatakan kalau penundaan yang dilakukan Israel masuknya alat-alat berat ke Jalur Gaza berdampak pada ekstraksi jenazah para sandera Israel, menurut laporan Agence France-Presse (AFP).

Hamas menyiratkan, jenazah sejumlah sandera Israel yang ada di Gaza kini berada di bawah reruntuhan bangunan yang hancur karena bombardemen militer Israel (IDF).

"Mencegah masuknya peralatan berat dan mesin yang dibutuhkan untuk menyingkirkan 55 juta ton puing... tidak diragukan lagi akan memengaruhi kemampuan (personel milisi) perlawanan untuk mengeluarkan sandera (Israel) yang tewas dari bawah reruntuhan," kata Salama Marouf, juru bicara kantor media di Gaza, kepada wartawan.

Baca juga: Sehari Jelang Pembebasan Sandera, Hamas: Bantuan Tipu-tipu, Israel Langgar Gencatan Senjata

Sebelumnya, juru bicara Hamas Abdul Latif al-Qanoua mengatakan bahwa militer Israel (IDF) terus menunda penerapan protokol kemanusiaan, khususnya terkait tempat berlindung, tenda, peralatan pemindahan puing, bahan bakar, dan kebutuhan rekonstruksi.

“Kami telah mendesak para mediator untuk mengintensifkan upaya mereka, menekan pendudukan untuk mematuhi protokol kemanusiaan”, kata al-Qanoua.

Ia menambahkan bahwa Hamas tetap berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata untuk "melayani kepentingan rakyat kami," dan menyampaikan rasa terima kasihnya kepada semua negara yang menolak pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump tentang relokasi penduduk Gaza.

Baca juga: Jurnalis Israel: Dari Greenland hingga Gaza, Ocehan Trump yang Sakit Mental Tak Usah Diseriusi

Hari ini, Hamas dijadwalkan akan merilis daftar nama tawanan yang akan dibebaskan pada hari Sabtu dalam putaran pertukaran tawanan berikutnya berdasarkan kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Langgar Gencatan Senjata

Hamas, juga menuduh Israel melakukan beberapa pelanggaran perjanjian gencatan senjata yang sedang berlangsung dalam kerangka pertukaran sandera Israel dengan tahanan Palestina.

Tuduhan ini dilontarkan Hamas, sehari sebelum jadwal pertukaran tiga sandera Israel dengan tahanan Palestina dalam putaran kelima atau putaran terakhir tahap pertama kesepakatan gencatan senjata yang bertujuan mengakhiri perang di Gaza.

Baca juga: Jamu Israel, AS: Tak Ada Jaminan Gencatan Senjata dengan Hamas akan Bertahan di Gaza

"Selain menunda masuknya ratusan truk yang membawa makanan dan pasokan kemanusiaan lainnya, Hamas mengatakan Israel hanya mengizinkan masuk sebagian kecil tenda dan rumah mobil yang dibutuhkan untuk menyediakan tempat berlindung bagi orang-orang yang kembali ke rumah mereka yang hancur karena bom," tulis laporan Anews, Jumat.

Tuduhan Hamas ini kian menambah kerapuhan kesepakatan yang terjadi antara milisi Palestina dengan Israel tersebut.

Baca juga: Gencatan Senjata Rapuh, Pakar Militer Ingatkan Rencana Buruk Pasukan Israel di Gaza

Kesepakatan pertukaran sandera-tahanan ini kian rapuh saat Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melontarkan sejumlah pernyataan kontroversial yang menuai kecaman publik internasional.

Baca juga: Hamas: Seruan AS Sejalan Rencana Israel, Terima Kasih Yordania-Mesir yang Tolak Tampung Warga Gaza

Trump mengatakan pada hari Selasa bahwa ia ingin memindahkan penduduk Gaza ke negara ketiga seperti Mesir atau Yordania dan menempatkan daerah kantong pantai itu di bawah kendali AS untuk dikembangkan menjadi "Riviera Timur Tengah".

Baca juga: Media Israel Ungkap 3 Lokasi di Afrika Buat Warga Palestina: PBB Endus Pembersihan Etnis di Gaza

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved