Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Mesir Luncurkan Rencana Rekonstruksi Gaza dengan Konsensus Arab, Diskusi Berlangsung dengan PBB

Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdel Aati mengatakan pada hari Minggu bahwa Kairo memiliki visi yang jelas untuk rekonstruksi Gaza dan konsensus Arab

Editor: Muhammad Barir
Tangkapan Layar YouTube TRT World
PEMBEBASAN TAHANAN PALESTINA - Tangkapan Layar YouTube TRT World yang diambil pada Minggu (2/2/2025). Menunjukkan bus-bus yang membawa tahanan Palestina yang dibebaskan telah tiba di Tepi Barat dan Jalur Gaza yang diduduki setelah meninggalkan penjara-penjara Israel pada Sabtu (1/2/2025). 

Mesir Luncurkan Rencana Rekonstruksi Gaza dengan Konsensus Arab

TRIBUNNEWS.COM- Menteri Luar Negeri Mesir Badr Abdel Aati mengatakan pada hari Minggu bahwa Kairo memiliki visi yang jelas untuk rekonstruksi Gaza dan konsensus Arab mengenai masalah tersebut. 

Pernyataan Abdel Aati muncul saat Mesir tetap teguh dalam penolakannya terhadap segala upaya pengusiran paksa warga Palestina dari Gaza.

Ia menegaskan bahwa diskusi sedang berlangsung dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk mengoordinasikan upaya dalam kerangka kerja ini.

"Kami memiliki visi yang jelas untuk rekonstruksi Gaza dan konsensus Arab mengenai masalah ini, dan kami terlibat dalam diskusi dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa dalam kerangka ini," kata diplomat tinggi tersebut dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Djibouti, Mahmoud Ali Youssouf.

Abdel Aati menekankan bahwa proses rekonstruksi merupakan bagian dari pendekatan bertahap yang bertujuan untuk mendorong proses politik yang kredibel yang akan mengarah pada pembentukan negara Palestina. 

"Proses ini merupakan tahap pertama, yang mengarah pada peluncuran proses politik yang kredibel yang akan menghasilkan pembentukan negara Palestina untuk mencegah siklus kekerasan dan agresi yang berulang," katanya. "Ini adalah satu-satunya cara untuk mencapai keamanan dan stabilitas di kawasan tersebut."

Pernyataannya muncul saat Mesir tetap teguh dalam penolakannya terhadap segala upaya untuk memindahkan warga Palestina secara paksa dari Gaza

Beberapa hari sebelumnya, Presiden Mesir Abdel Fattah El-Sisi menentang keras upaya AS untuk menekan Kairo agar menerima pengungsi Palestina, dengan menyebut tindakan tersebut sebagai "tindakan ketidakadilan" yang akan membahayakan keamanan nasional Mesir

El-Sisi menyatakan bahwa "deportasi atau pemindahan warga Palestina adalah ketidakadilan yang tidak dapat kami lakukan," yang memperkuat posisi Mesir yang telah lama menentang pemindahan penduduk secara paksa.

Sejalan dengan sikap ini, Abdel Aati menekankan urgensi pelaksanaan proyek pemulihan dini di Gaza, khususnya di sektor-sektor penting seperti air minum, sanitasi, dan perawatan kesehatan, di samping terus masuknya bantuan kemanusiaan. 
"Mesir tengah mempersiapkan rencana bekerja sama dengan Perserikatan Bangsa-Bangsa terkait hal ini," katanya.

Terkait upaya mempertahankan gencatan senjata, Abdel Aati menegaskan kembali komitmen Mesir untuk melaksanakan gencatan senjata yang disepakati dalam tiga tahap. 

Ia juga menyerukan agar akses kemanusiaan berkelanjutan ke Gaza dipastikan, termasuk pasokan penuh bahan bangunan tempat tinggal, makanan, dan perlengkapan medis, untuk meringankan krisis kemanusiaan di daerah kantong tersebut.

Sementara itu, Hamas menganggap "Israel" bertanggung jawab atas keterlambatan pelaksanaan langkah-langkah bantuan dan rekonstruksi yang ditetapkan dalam perjanjian gencatan senjata. 

"Pendudukan Israel menunda pelaksanaan langkah-langkah bantuan dan rekonstruksi yang ditetapkan dalam perjanjian gencatan senjata," kata gerakan itu pada hari Minggu.

 

SUMBER: AL MAYADEEN

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan