Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

ICRC: Kenetralan dan Tantangan dalam Konflik Israel-Palestina

Komite Palang Merah Internasional (ICRC) membela diri dalam kritik terkait proses pertukaran sandera Israel-Hamas, simak penjelasan lengkapnya.

Penulis: Nuryanti
Editor: timtribunsolo
Telegram Brigade Al-Qassam
PEMBEBASAN SANDERA ISRAEL - Foto ini diambil pada Jumat (31/1/2025) dari publikasi resmi Telegram Brigade Al-Qassam (sayap militer Hamas) pada Kamis (30/1/2025), menunjukkan kerumunan warga Palestina dan anggota Brigade Al-Qassam menyaksikan pertukaran tahanan ketiga di Jalur Gaza pada Kamis (30/1/2025). ICRC membela diri dalam kritik terkait proses pertukaran sandera Israel-Hamas. 

TRIBUNNEWS.COM - Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menghadapi kritik terkait perannya dalam membantu sandera di Gaza dan tahanan Palestina di Israel.

Dalam sebuah pernyataan langka, Palang Merah membela diri dengan menjelaskan batasan-batasan yang ada dalam operasi mereka.

Palang Merah menegaskan pentingnya kenetralan mereka di tengah eskalasi kekerasan di Israel dan wilayah Palestina.

Mereka menyatakan bahwa situasi ini telah memicu penyebaran informasi yang salah tentang ICRC dan pekerjaannya dalam konflik saat ini.

Dalam beberapa hari terakhir, kendaraan ICRC telah memfasilitasi pemindahan warga Palestina dari tahanan Israel dan sandera yang ditahan di Jalur Gaza sejak serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Namun, pemindahan sandera pada 30 Januari 2025 menuai kritik.

Pejuang bertopeng dari Hamas dan Jihad Islam terlihat membawa senjata otomatis untuk mengendalikan kerumunan.

"Memastikan keselamatan dan keamanan operasi serah terima adalah tanggung jawab para pihak dalam perjanjian," kata Gerald Steinberg, presiden LSM Monitor, dalam majalah online Quillette.

Ia menambahkan bahwa campur tangan personel keamanan bersenjata dapat membahayakan keselamatan staf ICRC dan para sandera.

Kerja Sama dengan Otoritas Israel

ICRC juga menyatakan bahwa mereka tidak memberikan izin bagi orang-orang yang membawa bendera Hamas untuk naik ke bus selama pembebasan tahanan Palestina.

"Kami juga tidak memiliki kapasitas untuk mencegah orang-orang melakukan hal itu," tegas mereka.

Organisasi kemanusiaan ini mengungkapkan bahwa mereka telah aktif bekerja sama dengan otoritas Israel untuk memulai kembali kunjungan dan kontak keluarga bagi para tahanan.

Namun, mereka menghadapi tantangan dalam mengevakuasi rumah sakit di utara Gaza akibat situasi keamanan yang sulit dan jalan yang diblokir.

Kritik dari Pejabat Israel

Menteri Luar Negeri Israel saat itu, Eli Cohen, mengkritik Palang Merah, menyatakan bahwa organisasi tersebut tidak berhak untuk eksis jika tidak mengunjungi para sandera di Gaza.

Namun, ICRC menegaskan bahwa mereka bergantung pada niat baik dari semua pihak yang terlibat.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved