Konflik Palestina Vs Israel
Laporan HRW: Angka Keguguran di Gaza Meroket 300 Persen sejak 7 Oktober 2023
Human Rights Watch (HRW) dalam laporan terbarunya mengungkapkan angka keguguran di Gaza meningkat hingga 300 persen sejak dimulainya konflik 7 Oktober
TRIBUNNEWS.COM - Human Rights Watch (HRW) dalam laporan terbarunya mengungkapkan angka keguguran di Jalur Gaza meningkat hingga 300 persen sejak dimulainya konflik pada Oktober 2023.
Blokade yang diberlakukan Israel terhadap wilayah tersebut bersama dengan serangan terhadap fasilitas kesehatan menciptakan kondisi yang sangat berbahaya bagi wanita hamil dan anak perempuan di Gaza.
Laporan yang berjudul “Lima Bayi dalam Satu Inkubator: Pelanggaran Hak-Hak Ibu Hamil di Tengah Serangan Israel terhadap Gaza” ini mencatat bahwa kebijakan Israel yang membatasi bantuan kemanusiaan serta menghancurkan fasilitas medis menyebabkan dampak yang sangat serius terhadap kesehatan ibu hamil dan bayi baru lahir di Gaza.
Menurut Belkis Wille, Direktur Asosiasi Krisis, Konflik, dan Persenjataan HRW, perempuan dan anak perempuan di Gaza telah menghadapi kehamilan tanpa akses pada perawatan kesehatan dasar, sanitasi, air bersih, dan makanan yang memadai sejak konflik dimulai.
Hal ini menempatkan mereka dan bayi mereka dalam risiko kematian yang dapat dicegah, The Palestine Chronicle melaporkan.
Laporan tersebut mengungkapkan bahwa pemerintah Israel, sebagai kekuatan pendudukan di Gaza, telah melanggar hak perempuan hamil untuk menerima perawatan kesehatan yang layak dan bermartabat selama kehamilan, persalinan, dan pascapersalinan.
Selain itu, hak bayi baru lahir untuk mendapatkan perawatan yang memadai juga tidak diperhatikan.
Akibat serangan dan blokade yang terus berlangsung, fasilitas medis di Gaza beroperasi dalam kondisi yang sangat buruk.
HRW mencatat bahwa hanya tujuh dari 18 rumah sakit yang masih berfungsi dengan kapasitas terbatas.
Lalu, empat dari 11 rumah sakit lapangan juga tidak dapat beroperasi secara penuh.
Kualitas layanan kesehatan semakin menurun, banyak wanita yang baru melahirkan terpaksa dikeluarkan dari rumah sakit dalam waktu singkat untuk memberi ruang bagi pasien perang lainnya.
Baca juga: Laporan MSF dan HRW Tuduh Israel Lakukan Pembersihan Etnis dan Genosida di Gaza
Fasilitas yang tersisa mengalami kekurangan obat-obatan dan vaksin yang sangat diperlukan untuk perawatan ibu hamil dan bayi baru lahir.
Tingkat Keguguran Meningkat
Laporan HRW menyebutkan bahwa pada bulan Juli 2024, para ahli kesehatan di Gaza melaporkan bahwa tingkat keguguran telah meningkat hingga 300 persen sejak dimulainya perang pada Oktober 2023.
Selain itu, angka kematian bayi baru lahir juga semakin tinggi, dengan delapan bayi meninggal akibat hipotermia pada Desember 2024 karena kurangnya tempat berlindung dan suhu musim dingin yang ekstrem.
Seorang dokter di rumah sakit bersalin di Rafah mengungkapkan bahwa mereka terpaksa menempatkan banyak bayi prematur dalam satu inkubator akibat kekurangan peralatan medis. Sayangnya, kebanyakan dari bayi tersebut tidak bertahan hidup.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.