Senin, 29 September 2025

Konflik Iran Vs Israel

IRGC Iran Luncurkan Drone Super-Berat 'Gaza' dan Rudal AI Saat Israel Ogah Angkat Kaki dari Lebanon

Unjuk kekuatan militer oleh IRGC Iran ini terjadi saat situasi di Lebanon Selatan memanas. Israel dilaporkan enggan angkat kaki dari Lebanon

tangkap layar/Presstv
Drone super-berat milik IRGC Iran yang diberi nama Gaza diluncurkan pada latihan militer skala besar Angkatan Laut Iran di Teluk Persia, MInggu (26/1/2025). 

Israel dilaporkan enggan angkat kaki dari wilayah agresi militernya di wilayah tersebut lantaran menyebut infrastruktur gerakan Hizbullah belum sepenuhnya dinetralisir.

Hizbullah adalah sekutu teraktif Iran di kawasan dalam konteks perang panjang mereka melawan Israel yang sudah berlangsung setidaknya satu dekade terakhir.

Belakangan, gencatan senjata antara Hizbullah dan Israel diperpanjang hingga 18 Februari.

"Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Lebanon telah diperpanjang sekitar tiga minggu setelah rezim Zionis Israel menolak menarik pasukannya sesuai dengan kesepakatan awal," tulis laporan PressTV, dikutip Senin (27/1/2025).

Pengumuman itu disampaikan melalui pernyataan resmi Gedung Putih pada Minggu. 

Pernyataan itu menegaskan bahwa kesepakatan antara Lebanon dan Israel akan terus berlaku hingga 18 Februari 2025.

Ditambahkannya, Lebanon, Israel, dan AS juga akan mengadakan negosiasi untuk memulangkan tahanan Lebanon yang diculik setelah 7 Oktober 2023.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati juga mengonfirmasi perpanjangan tersebut, dan menambahkan bahwa Lebanon akan menghormatinya.

Menurut kesepakatan gencatan senjata yang diumumkan antara Israel dan Hizbullah pada bulan November, pasukan Israel dijadwalkan mundur dari Lebanon selatan pada hari Minggu.

“Pemerintah Lebanon menegaskan kembali komitmennya… untuk terus melaksanakan perjanjian gencatan senjata hingga 18 Februari 2025,” kata Mikati dalam sebuah pernyataan, menurut kantor berita AFP.

Perkembangan baru ini terjadi setelah pada hari Minggu, pasukan Israel menembaki warga Lebanon yang mencoba kembali ke rumah mereka di selatan, menewaskan sedikitnya 22 warga sipil dan melukai lebih dari 120 lainnya.

Namun, warga Lebanon bersumpah akan kembali ke desa dan kota mereka, meskipun ada ancaman Israel.

Penarikan itu ditetapkan dalam kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan gerakan perlawanan Hizbullah.

Namun, pasukan rezim tidak meninggalkan wilayah yang diduduki, yang merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap perjanjian gencatan senjata dan pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon.

Selama akhir pekan, militer Israel memperingatkan warga Lebanon untuk tidak kembali ke kampung halaman mereka di selatan negara itu dan memasang barikade di daerah tersebut.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan