Donald Trump Pimpin Amerika Serikat
Ogah Dicaplok AS, Panama Surati PBB Adukan Sikap Trump yang Kerap Tebar Ancaman
Presiden Panama melaporkan Donald Trump kepada Sekjen PBB terkait ancaman mengkhawatirkan yang kerap dilontarkan Trump untuk merebut wilayah Panama
Penulis:
Namira Yunia Lestanti
Editor:
Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM – Pemerintah di kota Panama melaporkan Presiden AS Donald Trump kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terkait ancaman mengkhawatirkan yang kerap dilontarkan Trump untuk merebut wilayah Panama.
Keluhan itu dikirimkan pemerintah Panama ke Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres, Rabu (22/2/2024).
Dalam surat resmi yang dibagikan Presiden Panama Jose Raul Mulino, ia mendesak Gutters agar memberikan peringatan kepada Donald Trump.
Lantaran negara Paman Sam itu mengancam akan menggunakan kekerasan termasuk melibatkan kekuatan militernya untuk merebut Panama.
Pemerintah Panama menilai tindakan ini sebagai sebuah pelanggaran, karena sikap Trump melanggar pasal Piagam PBB.
Pasal Piagam PBB berisikan larangan anggota manapun dari "ancaman atau penggunaan kekuatan" terhadap integritas teritorial atau kemerdekaan politik negara lain, sebagaimana dikutip dari France 24.
Surat tersebut juga mendesak Guterres merujuk masalah itu ke Dewan Keamanan PBB. Namun, mereka tak meminta pertemuan luar biasa untuk membahas soal Terusan Panama.
AS Ambil Kendali Terusan Panama
Sebelum surat aduan dilayangkan ke PBB, Presiden AS Donald Trump memerintahkan Amerika Serikat untuk mengambil alih kendali atas Terusan Panama.
Tak tanggung-tanggung Trump bahkan mengancam bakal melibatkan kekuatan militernya untuk mencaplok wilayah panama, kecuali tarif penggunaan kanal untuk kapal militer dan niaga AS diturunkan.
Masih belum jelas apakah ini hanya gertakan AS untuk menguasai kawasan yang relatif damai dibandingkan Timur Tengah dan Asia.
Baca juga: Baru Dilantik, Trump Tuding Panama Langgar Perjanjian, Ancam Ambil Alih Kendali Terusan
Namun sikap ini menunjukkan kesiapan Trump untuk mengabaikan perjanjian internasional demi kepentingan AS.
Perselisihan ini terjadi setelah Trump menuding Terusan Panama telah melakukan diskriminasi kepada kapal-kapal Amerika dalam biaya transit.
Trump menyebut AS telah menggelontorkan miliaran dolar untuk uang "perbaikan" Terusan Panama, namun tidak mendapatkan imbalan apa pun.
Alasan ini yang membuat Trump geram, ia menuduh kendali Panama telah disabotase oleh China secara ilegal.
"Lihat, Terusan Panama sangat penting bagi negara kita. Terusan itu dioperasikan oleh China. Kita memberikan Terusan Panama kepada Panama, kita tidak memberikannya kepada China," kata Trump dalam keterangannya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.