Konflik Palestina Vs Israel
Trump Ingin Relokasi Warga Gaza ke Indonesia, Wakil Ketua Umum MUI Nilai Hamas Ingin Dilemahkan
Menurutnya wacana tersebut tak layak didukung. Ia menilai ada bau anyir di balik topeng kemanusiaan dari rencana tersebut.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum MUI, Anwar Abbas menanggapi rencana pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump ingin mengevakuasi 2 juta warga sipil Palestina di Jalur Gaza ke Indonesia.
Menurutnya wacana tersebut tak layak didukung. Ia menilai ada bau anyir di balik topeng kemanusiaan dari rencana tersebut.
Baca juga: Donald Trump Ragu Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza akan Berlanjut
"Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikatakan tengah mempertimbangkan pemindahan sebagian dari warga Jalur Gaza, Palestina, ke Indonesia dalam rangka membangun kembali daerah jalur gaza yang telah porak poranda akibat dari agresi Israel yang telah berlangsung sejak Oktober 2023," kata Anwar Abbas, Selasa (21/1/2025).
Tetapi Pertanyaannya, kata Anwar Abbas apakah rencana Trump itu layak untuk didukung atau tidak.
Baca juga: Warga Palestina Tewas Diserang saat Gencatan Senjata Gaza, Pasukan Zionis Lempar Bom Molotov
"Saya rasa tidak. Karena dibalik rencana tersebut ada bau anyir yang tidak bisa diterima karena dalam rencana tersebut tersirat maksud untuk melemahkan kekuatan Hamas dan kelompok perlawanan lainnya," kata Anwar Abbas.
Karena dinilainya dengan berkurangnya jumlah penduduk Gaza. Maka tentu jumlah personil yang bisa direkrut oleh kelompok-kelompok perlawanan terhadap pendudukan Israel tentu akan berkurang.
"Sehingga Amerika dan Israel akan bisa dengan mudah mengontrol dan mengendalikan kelompok perlawanan yang ada," terangnya.
Selain itu, dikatakannya jika Amerika dan Israel bisa memindahkan sebagian dari warga Gaza tersebut ke negara lain.
"Maka sudah bisa dipastikan Amerika Serikat dan Israel tidak akan mengembalikan rakyat Gaza dan Palestina tersebut kembali ke negara mereka karena hal demikian akan menjadi ancaman bagi Israel," tegasnya.
Adapun usulan itu semula diungkap oleh utusan Trump di Timur Tengah, Steve Witkoff.
Rencana mengevakuasi sekitar 2 juta penduduk Gaza ke Indonesia ini disampaikan Witkoff saat gencatan senjata Hamas - Israel mulai berlaku.
Langkah ini disarankan oleh utusan Trump itu untuk menyambut langkah rekonstruksi atau pembangunan kembali wilayah Gaza yang hancur imbas konflik Israel - Hamas.
Saran relokasi sebagian populasi Gaza ini masih dalam pembahasan. Indonesia jadi salah satu dari beberapa negara yang dicontohkan bisa menampung sebagian populasi warga Palestina untuk sementara waktu.
Baca juga: Donald Trump Ragu Gencatan Senjata Israel-Hamas di Gaza akan Berlanjut
Utusan Trump khawatir aktivitas sehari-hari di Gaza dapat memicu konflik terulang, meski di tengah kesepakatan gencatan senjata. Sehingga saran relokasi jadi salah satu hal yang mungkin ditempuh untuk mencegah situasi tersebut terjadi.
Upaya ini juga disebutnya jadi salah satu cara untuk menyelamatkan hidup warga Palestina dari pihak - pihak yang tidak senang adanya gencatan senjata antara Israel - Hamas.
Konflik Palestina Vs Israel
Wanda Hamidah Berlayar ke Gaza Palestina, Siap Lahir Batin Jadi Relawan Perempuan Satu-satunya |
---|
Peringati Satu Tahun Serangan Pager, Hizbullah Puji Ketabahan Para Korban |
---|
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha |
---|
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.