Konflik Palestina Vs Israel
Sniper Israel Tembak Mati 3 Warga Palestina di Gaza Selatan
Pada Senin (20/1/2025), penembak jitu dari tentara Israel menembak mati tiga warga Palestina, termasuk seorang anak kecil, di Rafah, Gaza selatan.
Hal ini dilakukan untuk mencegah serangan senjata api dari kelompok militan Palestina.
Selain itu, tindakan keamanan yang lebih ketat juga membatasi demonstrasi yang merayakan pembebasan tahanan Palestina.
Demonstrasi tersebut dibatasi sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel.
Namun, langkah-langkah ini menyebabkan ketegangan yang lebih tinggi di wilayah tersebut.
Dengan gencatan senjata yang rapuh, ketegangan semakin meningkat antara Israel dan Palestina.
Kedua pihak terus berhadapan dalam persaingan untuk menguasai wilayah yang terbelah ini.
Sementara itu, warga Palestina terus mengalami dampak dari pertempuran yang berlangsung.
Pemukim Israel Ngamuk di Tepi Barat
Sebelumnya, pada Minggu (19/1/2025) malam, pemukim Israel mengamuk.
Dengan didampingi pasukan pendudukan Israel, mereka menyerbu sejumlah kota Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Mereka melakukan serangan sebagai bentuk kemarahan atas kesepakatan gencatan senjata yang baru saja disepakati antara Israel dan Hamas.
Kesepakatan tersebut dianggap sebagai kekalahan bagi pihak Israel.
Dikutip dari Al Mayadeen, serangan itu menargetkan kendaraan-kendaraan Palestina dan memblokir jalan-jalan utama di beberapa daerah, termasuk Turmus Ayya, 'Atara, Ein Siniya, Ein Ayoub, Qalqilya, dan Jaba'.
Di Sinjil, dua rumah warga Palestina dan empat kendaraan dibakar oleh para pemukim.
Rekaman dari media sosial menunjukkan pemukim melempar batu dan bom molotov selama serangan tersebut.
Serangan ini terjadi beberapa jam sebelum Israel membebaskan kelompok pertama tahanan Palestina sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.