Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Sehatnya Tawanan Israel yang Dibebaskan Hamas, Sang Ibu: Kondisi Emily Lebih Baik dari yang Dikira

Pengguna media sosial banyak mengomentari betapa cantiknya penampilan Emily Damari. Dia tampak sehat, cukup makan, dan tak ada bekas siksaaan apa pun

RNTV/TangkapLayar
Emily Damari bersama ibunya. Emily merupakan satu dari tiga sandera Israel yang dibebaskan Hamas pada Minggu (19/1/2025) dalam kerangka gelombang pertama pertukaran sandera sebagai bagian dari proses gencatan senjata di Gaza. 

Sehatnya Tawanan Israel yang Dibebaskan Hamas, Ibu: Kondisi Emily Lebih Baik dari yang Dikira

TRIBUNNEWS.COM - Emily Damari, wanita Inggris-Israel berusia 28 tahun yang dibebaskan Hamas, pada Minggu (19/1/2025) berada dalam kondisi lebih baik daripada yang diduga keluarganya.

Kondisi Emily ini merujuk pada pernyataan ibunya kepada media Israel, Ynet, dilansir RNTV, Selasa (21/1/2025).

Emily Damari merupakan satu dari tiga sandera Israel yang dibebaskan dari Gaza saat perjanjian gencatan senjata mulai berlaku.

Baca juga: Hamas Serukan Intifada Kemarahan di Tepi Barat Lawan Amukan Pemukim Israel di Qalqilya

Dia masuk dalam gelombang pertama tawanan Israel yang dibebaskan Hamas, bersama dengan tawanan lainnya Romi Gonen, 24 tahun, dan Doron Steinbrecher, 31 tahun. 

Pembebasan ini menandai dimulainya kesepakatan gencatan senjata Gaza, yang dimulai pada Minggu pagi.

"Pengguna media sosial banyak mengomentari betapa cantiknya penampilan Emily. Mereka terlihat sehat," tulis ulasan RNTV.

 

Sebagai imbalan atas pembebasan tiga tawanan Israel, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) membebaskan sejumlah tahanan politik Palestina, termasuk 69 wanita dan 21 anak-anak, dengan 76 di antaranya dari Tepi Barat dan 14 dari Yerusalem, menurut Klub Tahanan Palestina, organisasi yang terbentuk dari mantan tahanan yang ditangkap Israel.

Berbeda dari kondisi sandera Israel, beberapa tahanan politik Palestina yang baru-baru ini dibebaskan berbagi kisah mengerikan soal pengalaman mereka di penjara Israel.

"Mereka (tahanan Palestina yang dibebaskan Israel) berbicara (soal buruknya kondisi penahanan mereka di penjara Israel) kepada media setelah pembebasan mereka pada Senin pagi sebagai bagian dari kesepakatan pertukaran yang sama," tulis laporan RNTV.

Baca juga: Hamas Bantah Kabar Pertukaran Tahanan Israel Tahap 2 Mundur: Tetap Dilaksanakan Tanggal 25 Januari

Gambar ini diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan sandera Israel Emily Damari, dan Romi Gonen, yang diculik oleh militan Palestina selama serangan 7 Oktober 2023, turun dari kendaraan Hamas selama proses serah terima dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Saraya Square di Kota Gaza pada 19 Januari 2025 setelah gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera dalam perang antara Israel dan Hamas dilaksanakan. Tiga sandera Israel pertama dibebaskan pada 19 Januari berdasarkan gencatan senjata Gaza yang telah lama ditunggu-tunggu yang bertujuan mengakhiri perang lebih dari 15 bulan yang telah menghancurkan wilayah Palestina. (Photo by HAMAS MEDIA OFFICE / AFP)
Gambar ini diambil dari video selebaran yang dirilis oleh Kantor Media Hamas menunjukkan sandera Israel Emily Damari, dan Romi Gonen, yang diculik oleh militan Palestina selama serangan 7 Oktober 2023, turun dari kendaraan Hamas selama proses serah terima dengan Komite Internasional Palang Merah (ICRC) di Saraya Square di Kota Gaza pada 19 Januari 2025 setelah gencatan senjata dan kesepakatan pertukaran sandera dalam perang antara Israel dan Hamas dilaksanakan. Tiga sandera Israel pertama dibebaskan pada 19 Januari berdasarkan gencatan senjata Gaza yang telah lama ditunggu-tunggu yang bertujuan mengakhiri perang lebih dari 15 bulan yang telah menghancurkan wilayah Palestina. (Photo by HAMAS MEDIA OFFICE / AFP) (AFP/-)

Perbedaan Moral Hamas dengan Israel

Gerakan Perlawanan Palestina (Hamas) mengatakan foto-foto penyerahan tiga tahanan wanita Israel dalam keadaan sehat adalah wujud perlakuan Hamas kepada mereka.

"Sementara mereka (tahanan Israel) dalam keadaan sehat fisik dan psikologis, tahanan laki-laki dan perempuan kami (Palestina) menunjukkan tanda-tanda kelalaian dan kelelahan," kata Hamas dalam pernyataannya, Senin (20/1/2025).

"Ini mewujudkan perbedaan besar antara nilai dan moral perlawanan dan barbarisme pendudukan Israel," lanjutnya.

Sebelumnya, Hamas menukar tiga tahanan wanita Israel dengan 90 tahanan Palestina pada Minggu (19/1/2025).

Hamas menyerahkan Romi Gonen, Emily Damari, dan Doron Steinbrecher kepada Palang Merah Internasional (ICRC) di Lapangan Saraya di jantung Kota Gaza pada hari Minggu sebelum dibawa ke Israel.

Dalam pernyataannya, Hamas mengucapkan selamat kepada rakyat, bangsa, dan masyarakat bebas di dunia atas pembebasan tahanan pria dan wanita gelombang pertama dari penjara pendudukan Israel.

"Adegan kegembiraan rakyat kami selama penerimaan para tahanan menegaskan sekali lagi unjuk rasa masyarakat di sekitar perlawanan," katanya.

Sementara itu, Abu Ubaida, juru bicara Brigade al-Qassam, sayap militer Hamas, mengatakan Hamas akan berkomitmen untuk menjalankan perjanjian gencatan senjata yang disepakati dengan Israel.

“Kami dan faksi-faksi perlawanan menyatakan komitmen kami terhadap perjanjian gencatan senjata dan kesiapan kami untuk melaksanakan dan mematuhi ketentuan-ketentuannya, dalam hal menghentikan pertempuran, mematuhi jadwal proses pertukaran, dan mengamankan posisi tahanan sampai mereka diserahkan sebagai imbalan atas tahanan rakyat kami di semua tahap kesepakatan," katanya, Minggu (19/1/2025).

Namun, komitmen Hamas akan menyesuaikan dengan komitmen Israel.

“Semua ini tergantung pada komitmen musuh," tambahnya.

Baca juga: Media Israel: Hamas Beri Hadiah Suvenir pada 3 Tahanan Israel sebelum Dibebaskan

3 Tahanan Wanita Israel dalam Keadaan Sehat

Ketiga tahanan wanita Israel dipertemukan kembali dengan keluarga mereka di Rumah Sakit Sheba di Israel.

Sementara itu, ibu dari tahanan yang dibebaskan, Emily Demari, mengatakan putrinya dalam keadaan sehat.

"Saya dapat mengatakan bahwa kondisi kesehatannya jauh lebih baik dari yang kami perkirakan," katanya kepada Israel Today, Senin (20/1/2025).

Pada 7 Oktober 2023, Emily Demari ditangkap dari rumahnya sebagai bagian dari Operasi Banjir Al-Aqsa.

Selama operasi tersebut, dia terluka di tangan dan kakinya, dan dia adalah satu-satunya tahanan berkewarganegaraan Israel-Inggris di Jalur Gaza.

Sementara itu, tahanan lainnya, Doron Steinbrecher berkewarganegaraan Israel-Romania dan Romi Gonen dari Kfar Vradim di Israel utara.

Jumlah Korban di Jalur Gaza

Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 46.913 jiwa dan 110.750 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (19/1/2025) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Anadolu Agency.

Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada 1948.

Israel mengklaim ada 101 tahanan yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 tahanan dengan 240 tahanan Palestina pada akhir November 2023.

Pertukaran tahanan Israel-Hamas pada Minggu (19/1/2025) memulangkan 3 wanita Israel dan 90 orang Palestina.

 

(oln/rntv/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved