Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Hamas Mengonfirmasi Pertukaran Sandera Kedua akan Dilakukan pada Hari Sabtu 25 Januari 2025

mengonfirmasi pertukaran sandera kedua akan dilakukan pada hari Sabtu 25 Januari 2025.

Editor: Muhammad Barir
AFP/OMAR AL-QATTAA
Anggota Komite Palang Merah Internasional (ICRC) berbicara dengan pejuang Brigade Ezzedine al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, di Lapangan Saraya di barat Kota Gaza pada 19 Januari 2025. Militer Israel mengatakan Palang Merah telah mengkonfirmasi hal tersebut. penyerahan tiga sandera pada 19 Januari, yang pertama dibebaskan sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata dengan Hamas. Kelompok kampanye Forum Keluarga Sandera dan Hilang telah mengidentifikasi tiga wanita yang akan dibebaskan sebagai Emily Damari, Romi Gonen dan Doron Steinbrecher, yang ditangkap dalam serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang memicu perang. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP) 

Masyarakat internasional berharap gencatan senjata akan diperpanjang, yang berpotensi memungkinkan pembebasan lebih dari 33 sandera yang termasuk dalam tahap pertama. 

Dalam kesepakatan November 2023, jumlah sandera yang dibebaskan melampaui ekspektasi awal, dengan 105 sandera dibebaskan, termasuk 81 warga Israel dan 24 warga negara asing. 

Namun, Hamas telah mengindikasikan bahwa mereka mungkin tidak menyetujui pembebasan yang diperluas kali ini tanpa gencatan senjata permanen yang mengakhiri perang di Gaza.

Pejabat Prancis dan Jerman telah menyampaikan optimisme kepada keluarga para sandera, berharap momentum gencatan senjata dan pembebasan sandera yang sedang berlangsung akan menghasilkan daftar tawanan yang dibebaskan yang bertambah.

Tahap kedua dari kesepakatan penyanderaan ini akan menjadi ujian awal bagi hubungan Presiden AS Donald Trump dengan Israel. 

Selama sesi dramatis Kabinet Keamanan yang menyetujui kesepakatan tersebut, Netanyahu mengklaim telah mendapat jaminan dari Trump bahwa jika negosiasi pada tahap kedua gagal, AS akan mendukung kembalinya aksi militer. 

Namun, sumber yang mengetahui rinciannya percaya bahwa janji Netanyahu kepada politikus sayap kanan dimaksudkan untuk mendapatkan dukungan bagi kesepakatan tersebut.

Sumber-sumber ini menunjukkan bahwa Trump kemungkinan akan menekan Netanyahu untuk memperpanjang negosiasi, mungkin dengan menawarkan insentif seperti pembebasan sandera tambahan, kemajuan dalam masalah Iran atau normalisasi dengan Arab Saudi. 


Sementara Trump telah menyatakan niatnya untuk mengakhiri perang daripada memulainya. 

Dia diperkirakan akan memprioritaskan hasil yang menguntungkan Israel. 

Para pengamat yakin Trump akan memberikan tekanan signifikan pada Netanyahu untuk menghindari kembalinya pertempuran dengan cepat dan fokus pada diplomasi.


SUMBER: YNET NEWS

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved