Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Israel Siap Melanjutkan Perang Jika Hamas Gagal

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan Israel berhak melanjutkan pertempuran jika perlu.

RNTV/TangkapLayar
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berbicara dengan Kepala Staf Herzi Halevi dan kepala Shin Bet Ronen Bar saat mengunjungi Puncak Gunung Hermon, Suriah yang diduduki Israel, 17 Desember 2024. Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan Israel berhak melanjutkan pertempuran jika perlu. 

Nama-nama dalam daftar tersebut meliputi Liri Elbag, Yitzhak Alghart, Karina Arif, dan beberapa lainnya.

Kesepakatan gencatan senjata dapat dilanjutkan jika disetujui oleh pemerintah dan kabinet Israel.

Tahanan dibebaskan paling cepat pada Minggu, 19 November 2025, sesuai dengan pernyataan dari kantor PM Israel.

Apa Rincian dalam Perjanjian Gencatan Senjata?

Perjanjian gencatan senjata mencakup beberapa aspek penting, termasuk prosedur untuk pertukaran sandera dan tahanan, penarikan pasukan Israel dari area padat penduduk di Gaza, dan penyeberangan perbatasan Rafah.

Beberapa hal yang diatur dalam perjanjian ini antara lain:

1. Penarikan Pasukan Israel: Pasukan Israel akan ditarik dari daerah padat penduduk dengan ketentuan tertentu.

2. Pertukaran Tahanan: Sembilan orang yang sakit dari daftar 33 orang akan dibebaskan sebagai ganti pembebasan 110 tahanan Palestina.

3. Koridor Pembantu Kemanusiaan: Prosedur bantuan kemanusiaan akan dilaksanakan di bawah pengawasan mediator.

Perjanjian ini bertujuan untuk kembali ke ketenangan berkelanjutan yang diharapkan dapat mencapai gencatan senjata permanen antara kedua belah pihak.

Dengan situasi yang terus berkembang, Netanyahu menekankan bahwa Israel akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk menjaga keamanan negara dan rakyatnya.

Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved