Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Rudal Zulfiqa Houthi Yaman Sasar Kementerian Pertahanan Israel Jelang Gencatan Senjata di Gaza

Juru bicara militer Houthi, Yahya Saree mengatakan rudal balistik yang diberi nama 'Zulfiqa', secara akurat mencapai kementerian pertahanan Israel

dok. Gerakan Houthi via Getty Images/Middle East Monitor
Latihan militer Houthi Yaman menggunakan rudal jelajah pada 12 Maret 2024, di Sana’a, Yaman. 

Utusan Presiden Joe Biden dan Presiden terpilih Donald Trump berada di Doha dengan mediator Mesir dan Qatar yang bekerja untuk menyelesaikannya, kata pejabat itu.

Tahap Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Tahap Pertama

Tahap pertama dimulai pada Minggu (19/1/2025), menurut mediator Qatar.

Diberitakan AP News, berikut ini hal-hal terkait kesepakatan gencatan senjata:

  • Penghentian pertempuran selama enam minggu akan dimulai, membuka negosiasi untuk mengakhiri perang.
  • Sebanyak 33 dari hampir 100 sandera akan dibebaskan selama periode tersebut, meskipun tidak jelas apakah lebih dari separuhnya masih hidup.
  • Amerika Serikat mengatakan fase ini juga mencakup penarikan pasukan Israel dari daerah berpenduduk padat di Gaza. Itu akan memungkinkan banyak warga Palestina yang mengungsi untuk kembali ke rumah-rumah mereka yang tersisa. Banyak lingkungan telah hancur menjadi puing-puing.
  • Bantuan kemanusiaan akan melonjak, dengan ratusan truk memasuki Gaza setiap hari.
  • Rincian akhir yang masih dikerjakan termasuk daftar ratusan tahanan Palestina yang akan dibebaskan.

Tahap Kedua

Tahap kedua lebih sulit, berikut rinciannya:

  • Negosiasi untuk fase ini akan dimulai pada hari ke-16 gencatan senjata.
  • Tahap ini akan mencakup pembebasan semua sandera yang masih hidup, termasuk tentara pria.
  • Pasukan Israel akan mundur dari Jalur Gaza.
  • Namun, Israel mengatakan tidak akan menyetujui penarikan penuh sampai kemampuan militer dan politik Hamas dihilangkan.
  • Hamas mengatakan pihaknya tidak akan menyerahkan sandera terakhir sampai Israel menarik semua pasukannya.

Tahap Ketiga

Tahap ketiga menyerukan pemulangan jenazah para sandera yang masih berada di Gaza dan dimulainya pembangunan kembali besar-besaran di Gaza, yang masih harus dibangun kembali selama puluhan tahun.

Belum jelas pula siapa yang akan menanggung biayanya.

Baca juga: Untuk Pertama Kalinya Israel Kalah Perang: 14 Poin Kemenangan Hamas dalam Gencatan Senjata di Gaza

Ilustrasi - Tank Pasukan Israel di wilayah Gaza Utara dalam operasi militer darat di wilayah kantung Palestina tersebut.
Ilustrasi - Tank Pasukan Israel di wilayah Gaza Utara dalam operasi militer darat di wilayah kantung Palestina tersebut. (khaberni/tangkap layar)

Diketahui, kesepakatan gencatan senjata muncul pada Rabu (15/1/2025) setelah mediasi oleh Qatar, Mesir, dan AS untuk menghentikan perang di Gaza.

Kesepakatan tersebut menguraikan gencatan senjata awal selama enam minggu dengan penarikan pasukan Israel secara bertahap.

Puluhan sandera yang ditawan oleh Hamas akan dibebaskan sebagai ganti ratusan tahanan Palestina yang ditahan di Israel.

Hal ini membuka jalan bagi lonjakan bantuan kemanusiaan untuk Gaza, tempat mayoritas penduduk telah mengungsi, menghadapi kelaparan, penyakit, dan kedinginan.

Deretan truk bantuan berbaris di kota perbatasan Mesir, El-Arish, menunggu untuk menyeberang ke Gaza, setelah perbatasan dibuka kembali.

Perdamaian juga dapat memberikan manfaat yang lebih luas di Timur Tengah, termasuk mengakhiri gangguan terhadap perdagangan global dari gerakan Houthi Yaman yang berpihak pada Iran yang telah menyerang kapal-kapal di Laut Merah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved