Kampanye Vaksinasi Polio di Pakistan Terhambat Penolakan Warga
Pakistan tengah berjuang melawan krisis polio, di tengah peningkatan virus Poliovirus Liar tipe 1 (WPV1) yang sangat menular.
Lebih lanjut terungkap bahwa tekanan untuk memenuhi target pemrograman telah mendorong praktik-praktik yang tidak etis seperti penandaan jari palsu dan menyembunyikan anak-anak yang tidak divaksinasi.
Praktik semacam itu membahayakan keakuratan data imunisasi dan menghambat upaya, khususnya di wilayah berisiko tinggi seperti Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan.
Selain itu, masalah logistik seperti menjaga rantai dingin untuk penyimpanan dan distribusi vaksin masih menjadi kendala di banyak wilayah di Pakistan.
Penyebaran polio yang terus berlanjut di Pakistan menghadapi berbagai tantangan seperti ketidakamanan, misinformasi tentang vaksinasi, dan penolakan masyarakat.
Pihak berwenang Pakistan secara konsisten gagal menekankan pentingnya kampanye vaksinasi, terutama di daerah berisiko tinggi, dan mengekang penyebaran virus.
Sejumlah organisasi kesehatan internasional telah menyatakan kekhawatiran dan mendesak Pakistan untuk menerapkan tindakan darurat guna menghentikan penyebaran virus polio.
Perwakilan dari organisasi-organisasi ini diharapkan dapat mengunjungi Pakistan pada akhir bulan ini untuk menilai situasi dan memberikan dukungan tambahan bagi kampanye vaksinasi yang sedang berlangsung.
Menurut data Bank Dunia, lebih dari separuh anak-anak Pakistan lahir dengan terhambat pertumbuhannya.
Sebagian besar juga mengalami kekurangan gizi di tahun-tahun awal kehidupan mereka, yang membuat mereka sangat dirugikan baik secara fisik maupun mental, sejak awal kehidupan mereka. Sekarang, ada ancaman polio yang terus meningkat—sesuatu yang hampir seluruh dunia telah atasi sejak lama.
Tantangan Vaksinasi di Pakistan
Kampanye vaksinasi di Pakistan telah menghadapi beberapa tantangan yang telah menghambat keberhasilannya dalam menghentikan penyebaran polio.
Beberapa faktor telah berkontribusi terhadap persistensi polio di Pakistan meski sudah ada investasi finansial yang signifikan, terutama dari lembaga pendanaan internasional.
Pertama, terdapat banyak sekali misinformasi dan ketidakpercayaan di antara komunitas tertentu mengenai keamanan dan kemanjuran vaksin polio. Sebagian besar warga Pakistan percaya bahwa vaksin tersebut mengandung zat berbahaya atau merupakan bagian dari konspirasi.
Penggunaan kampanye vaksinasi hepatitis palsu oleh CIA untuk menemukan Osama bin Laden pada tahun 2011 juga telah memicu ketidakpercayaan dan kecurigaan di antara beberapa komunitas.
Kedua, ketidakamanan dan kekerasan di beberapa wilayah, khususnya di Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan, telah mempersulit tim vaksinasi untuk mengakses wilayah tersebut dan melaksanakan tugas mereka dengan aman. Kelompok militan, khususnya di Khyber Pakhtunkhwa dan Balochistan, telah mengeluarkan fatwa yang menentang vaksinasi dan menargetkan petugas vaksinasi.
Di distrik Mastung, Balochistan, serangan bom di bulan November 2024 menargetkan kendaraan polisi yang sedang dalam perjalanan untuk mengawal petugas vaksinasi polio, menewaskan sembilan orang, termasuk lima anak-anak.
Hadiri Pertemuan Kadin, Atta Ul Karim Bawa Misi Kolaborasi Indonesia dan Pakistan |
![]() |
---|
10 Negara Paling Tercemar di Dunia, Kebiasaan Buang Sampah Sembarangan, Indonesia Masuk Daftar |
![]() |
---|
Pakistan Hadapi Krisis Politik Setelah Sepakati Gencatan Senjata dengan India |
![]() |
---|
5 Jet Tempur China Paling Canggih: Shenyang J-35 hingga Chengdu J-20 |
![]() |
---|
Ini Respons Pengusaha Soal Influencer Kelahiran Pakistan Jadi Anggota Kadin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.