Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Banyak Warga Gaza Diprediksi Akan Tewas dalam 3 Hari sebelum Gencatan Senjata, Pakar: Sangat Berat

Pakar keamanan menyampaikan prediksi suram tentang nasib warga Palestina di Jalur Gaza pada hari-hari menjelang diberlakukannya gencatan senjata.

AFP/OMAR AL-QATTAA
Orang-orang dan petugas pertolongan pertama memeriksa puing-puing bangunan tempat tinggal yang runtuh akibat pemboman Israel di daerah Saraya di al-Rimal di pusat Kota Gaza pada 4 Januari 2025 di tengah perang yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. (Photo by Omar AL-QATTAA / AFP) 

Sekretaris Jenderal Amnesty Internasional menyinggung kegagalan masyarakat internasional untuk menekan Israel agar memenuhi kewajibannya dan mengizinkan aliran bantuan kemanusiaan ke Gaza.

“Bagi warga Palestina yang sudah banyak menderita kehilangan, ada sedikit hal untuk dirayakan meskipun tidak ada jaminan bahwa mereka akan mendapatkan keadilan dan ganti rugi atas kejahatan mengerikan yang sudah mereka alami,” kata Callamard.

Dia mengklaim baik warga Palestina maupun Israel tidak akan bisa memulai masa depan cerah yang berdasarkan kesamaan hak dan keadilan jika akan penyebab konflik tidak ditangani.

“Israel harus menghancurkan sistem apartheid brutal yang dipaksakan untuk mendominasi dan memindas warga Palestina dan mengakhir pendudukan ilegal di wilayah Palestina yang diduduki,” katanya.

Orang-orang memeriksa lokasi serangan Israel terhadap sebuah rumah di Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza, pada 7 Januari 2025, di tengah perang yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas.
Orang-orang memeriksa lokasi serangan Israel terhadap sebuah rumah di Khan Yunis, di selatan Jalur Gaza, pada 7 Januari 2025, di tengah perang yang sedang berlangsung di wilayah Palestina antara Israel dan Hamas. (AFP/BASHAR TALEB)

Hamas: Tentara Israel bertekut lutut

Izzat al-Risheq, anggota Biro Politik Hamas, mengatakan gencatan senjata itu memenuhi semua syarat yang diminta Hamas.

Baca juga: Gencatan Senjata Disetujui, Hamas Girang: Pasukan Pendudukan Israel Bertekuk Lutut

Syarat itu di antaranya penarikan mundur pasukan Israel sepenuhnya dari Gaza, pengembalian warga Gaza ke rumah masing-masing, dan mengakhiri perang di Gaza secara permanen.

"Pasukan pendudukan dibuat bertekuk lutut," kata al-Risheq dalam pernyataannya.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, telah berbicara kepada Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, dan suksesornya, Donald Trump, perihal gencatan itu.

Kepada keduanya, Netanyahu berterima kasih karena telah membantu "mempercepat" kesepakatan gencatan dan upaya pembebasan warga Israel yang masih disandera Hamas di Gaza.

Kantor Netanyahu mengatakan orang nomor satu di Israel itu berkomitmen untuk memulangkan para sandera dengan cara apa pun.

(*)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved