Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Nelayan Gaza Tangkap Lumba-lumba di Pantai Al Qarara, Dimasak Lalu Dibagi-bagi di Tengah Kelaparan

Nelayan tersebut mengatakan, dia biasanya akan melepaskan lumba-lumba itu kembali ke air. Tapi karena kekurangan makanan, dia terpaksa memakannya

RNTV/TangkapLayar
Seorang Nelayan Gaza memegang lumba-lumba yang ditangkapnya di laut dekat pantai Al Qarara di Khan Younis, selatan Gaza. 

Pemandangan yang menjadi simbol keputusasaan di tengah salah satu krisis kemanusiaan terburuk dunia.

“Kelompok besar wanita dan anak-anak mencari makanan di antara tumpukan sampah di beberapa bagian Jalur Gaza imbas maraknya kelaparan," kata Ajith Sunghay, kepala kantor Hak Asasi Manusia PBB untuk Wilayah Palestina, mengutip dari Herald.

"Memperoleh kebutuhan pokok telah menjadi perjuangan sehari-hari yang mengerikan untuk bertahan hidup," imbuhnya.

Krisis pangan di Gaza yang semakin mencekik memaksa sebagian besar warga Gaza, Palestina, minum air limbah untuk bertahan hidup.

Hal ini diungkap langsung oleh Hanan Balkhy, direktur regional Mediterania Timur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Dalam laporan yang dikutip dari Al Mayadeen, sejumlah warga harus meminum air limbah karena layanan kesehatan terdampak imbas agresi Israel.

Baca juga: Krisis Kelaparan di Gaza Semakin Parah, 3 Orang Tewas akibat Berdesak-desakan Berebut Roti

Krisis pangan diketahui mulai melanda Gaza imbas aksi blokade yang dilakukan militer Israel.

Menurut pernyataan sebelumnya oleh badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA), paling banyak 30 truk bantuan kemanusiaan memasuki Gaza per hari, jumlah yang sangat jauh dari memenuhi kebutuhan orang-orang di sana.

PM Israel Benjamin Netanyahu berdalih tindakan dilakukan untuk melumpuhkan kekuatan militan Hamas, namun akibat aksi pemblokiran akses pangan jutaan  warga Palestina saat ini tidak dapat mencukupi kebutuhan pangan dengan baik.

Semua Toko Roti Tutup

Imbas blokade tersebut kini puluhan pabrik roti di Gaza yang terafiliasi oleh  FAO kehabisan stok bahan pangan hingga tidak dapat menjalankan pembagian program makanan gratis kepada masyarakat sekitar.

Penutupan ini menjadi pukulan berat bagi warga Gaza yang selama ini mengandalkan roti sebagai makanan utama mereka, dilansir dari Anadolu Ajansi.

Membuat jumlah korban tewas di Gaza semakin membludak, tembus lebih dari 44.300 orang, termasuk banyak wanita dan anak-anak.

"Kami sangat khawatir kelaparan akan menjadi ancaman serius bagi warga Gaza. Akses bantuan kemanusiaan yang aman dan terjamin sangat dibutuhkan," kata Program Pangan Dunia (WFP) PBB.

AS Kecam Israel

Merespon blockade bahan pangan yang dilakukan Israel, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin bulan lalu kompak melayangkan kecaman.

Sebagai bentuk protes atas memburuknya situasi kemanusiaan di Gaza Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken dan Menteri Pertahanan Lloyd Austin bahkan mengirimkan surat ke para pejabat tinggi Israel

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved