Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1038: Brigade Veliky Lug ke-65 Kibarkan Bendera Ukraina di Robotyne

Prajurit dari Brigade Mekanis Terpisah ke-65 Veliky Lug dari Angkatan Bersenjata Ukraina berhasil mengibarkan bendera Ukraina di menara air di Robotyn

|
Tangkap layar X
Brigade Veliky Lug ke-65 Kibarkan Bendera Ukraina di Robotyn. Prajurit dari Brigade Mekanis Terpisah ke-65 (OMBr) Veliky Lug dari Angkatan Bersenjata Ukraina berhasil mengibarkan bendera Ukraina di menara air di Robotyn, wilayah Zaporizhzhia. 

TRIBUNNEWS.COM - Inilah sejumlah peristiwa yang terjadi dalam perang Rusia-Ukraina, yang telah memasuki hari ke-1038 pada Jumat (27/12/2024).

Prajurit dari Brigade Mekanis Terpisah ke-65 (OMBr) Veliky Lug dari Angkatan Bersenjata Ukraina berhasil mengibarkan bendera Ukraina di menara air di Robotyne, wilayah Zaporizhzhia.

Pada Kamis (26/12/2024), tentara Rusia menyerang Zaporizhzhia.

Berdasarkan data awal, tidak ada korban luka maupun meninggal.

Simak peristiwa lainnya berikut ini.

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-1038:

Brigade Veliky Lug ke-65 Ukraina Kibarkan Bendera Ukraina di Robotyne, Wilayah Zaporizhzhia

Prajurit dari Brigade Mekanis Terpisah ke-65 (OMBr) Veliky Lug dari Angkatan Bersenjata Ukraina berhasil mengibarkan bendera Ukraina di menara air di Robotyne.

Hal ini diungkapkan dalam laporan resmi layanan pers brigade pada Selasa (24/12/2024), Suspilne melaporkan.

Sebelumnya, media lokal Suspilne melaporkan bahwa sebuah jalan yang dinamai akademisi Soviet Volodymyr Klymov telah diubah namanya menjadi Zaporizhzhia di distrik Shevchenkivskyi.

Perubahan nama ini dilakukan untuk menghormati pahlawan dari Brigade Veliky Lug ke-65, yang telah mempertahankan wilayah Zaporizhzhia selama dua tahun terakhir.

Dalam operasi tersebut, bendera Ukraina terlihat dihiasi dengan lambang unit dipasang oleh pilot dari batalion pertama brigade.

"Ini adalah pengingat lain bahwa tepian Robotynsky berada di bawah kendali para pejuang brigade karena ini adalah tanah kami," ungkap pernyataan resmi brigade.

Baca juga: Paus Fransiskus Diundang ke Ukraina, Tanggal Kunjungan Belum Dipastikan

Tentara Rusia Serang Zaporizhia

Pada Kamis (26/12/2024), tentara Rusia melancarkan serangan terhadap infrastruktur industri di wilayah Zaporizhia, Ukraina.

Serangan ini terjadi pada malam hari, dan berdasarkan informasi awal, tidak ada korban luka maupun jiwa yang dilaporkan.

Kepala Administrasi Militer Wilayah Zaporizhia (OVA), Ivan Fedorov mengumumkan serangan tersebut melalui saluran Telegram resmi.

Ia menjelaskan bahwa Rusia melakukan serangan secara diam-diam, dengan fokus pada infrastruktur industri di kota tersebut.

"Skala kehancuran sedang ditentukan," ungkap Fedorov.

Sebelumnya, pada pukul 21:11, peringatan udara telah diumumkan di wilayah tersebut, sesuai dengan informasi dari situs web Peta Resmi Peringatan Udara Ukraina.

Detik-detik menjelang ledakan terjadi, pada pukul 23:00 waktu setempat, Angkatan Udara Angkatan Bersenjata Ukraina melaporkan adanya pergerakan roket menuju Zaporizhia.

Serangan dimulai dengan suara ledakan yang terdengar pada pukul 23:01 waktu setempat.

Serangan ini menambah ketegangan yang sudah berlangsung lama di wilayah tersebut, dan masyarakat setempat tetap waspada terhadap kemungkinan serangan lebih lanjut.

Komandan Peleton Ukraina Terseret Kasus Kekerasan Terhadap Prajurit

Pihak berwenang Ukraina mendakwa seorang komandan peleton dari Brigade Jembatan Ponton ke-211, terkait dengan penyalahgunaan wewenang dan tindakan kekerasan terhadap bawahan.

Brigade ke-211, yang dibentuk pada Agustus 2023, terlibat dalam pekerjaan teknik membangun pertahanan dan tidak berpartisipasi dalam pertempuran langsung.

Kasus ini dilaporkan oleh Kantor Kejaksaan Agung pada Kamis (26/12/2024).

Meskipun nama terdakwa tidak disebutkan secara resmi, media Ukraina mengindikasikan bahwa individu tersebut adalah Vladyslav Pastukh.

Ia diduga melakukan tindakan kekerasan terhadap sedikitnya tiga tentara selama bertugas di garis depan antara Februari dan Mei 2024.

  • Tindakan Kekerasan yang Dilaporkan

- Pemukulan: Dalam satu insiden, Pastukh menendang wajah seorang prajurit yang didapati mabuk.

- Penyiksaan: Ia memerintahkan bawahannya untuk mengikat seorang prajurit ke salib kayu, di mana prajurit tersebut tidak dapat bergerak selama empat jam.

- Konflik: Dalam insiden lain, Pastukh memukul seorang prajurit akibat perselisihan mengenai publikasi video tentang kondisi kehidupan yang tidak memadai.

Lebih lanjut, kantor Kejaksaan Agung menuduh bahwa tindakan ini merupakan penyalahgunaan wewenang yang serius.

Pastukh didakwa dengan penyalahgunaan wewenang berdasarkan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Ukraina, serta dua dakwaan lain terkait desersi.

Baca juga: Pasukan Rusia Kerahkan Pengebom Bunuh Diri, Menyusup ke Posisi Pertahanan Ukraina di Kurakhovo

Jika terbukti bersalah, ia terancam hukuman penjara hingga 12 tahun.

Kasus ini bukan satu-satunya yang melibatkan Brigade Jembatan Ponton ke-211.

Ayah baptis Pastukh, Kolonel Oleh Poberezhniuk, juga ditahan dan didakwa dengan penyalahgunaan kekuasaan pada 19 Desember.

Ia diduga menyuruh empat bawahannya untuk membantunya membangun rumah di Oblast Khmelnytskyi pada musim gugur 2023.

Ukraina Serang Pabrik Propelan Rudal di Rostov

Pada Kamis (26/12/2024), Angkatan Udara Ukraina melancarkan serangan terhadap sebuah pabrik di Kamensk-Shakhtynsky, Oblast Rostov, yang diketahui memproduksi propelan padat untuk rudal balistik.

Informasi ini disampaikan oleh Pusat Komunikasi Strategis Ukraina, Stratcom.

Serangan ini ditujukan untuk melemahkan kemampuan angkatan bersenjata Rusia dalam melancarkan serangan teroris terhadap warga sipil Ukraina.

Menurut Stratcom, rudal-rudal yang diproduksi di pabrik tersebut sering digunakan untuk menyerang infrastruktur sipil di Ukraina, termasuk rumah sakit, bangunan tempat tinggal, dan pembangkit listrik.

Sementara Stratcom mengonfirmasi serangan tersebut, media Kyiv Independent menyatakan bahwa mereka tidak dapat memverifikasi klaim ini secara independen.

Dalam konteks yang lebih luas, serangan ini merupakan bagian dari kampanye komprehensif Ukraina untuk melindungi warganya dari ancaman serangan yang terus berlanjut.

18 Tentara Rusia Tewas dalam Serangan Ukraina di Kursk Waktu Natal

Pasukan Ukraina dilaporkan melakukan serangan terhadap pos komando Rusia di kota Lgov, Oblast Kursk, saat Natal, yang mengakibatkan tewasnya 18 tentara Rusia, menurut Pusat Komunikasi Strategis Ukraina.

Serangan tersebut menyasar Brigade Marinir Terpisah ke-810 Rusia yang berada di sebuah bangunan sipil yang terbengkalai.

Pusat Komunikasi Strategis Ukraina menyatakan bahwa serangan ini tidak hanya menewaskan 18 personel, tetapi juga menghancurkan sebagian pos komando.

Seorang wakil komandan brigade dilaporkan termasuk di antara yang tewas, dan sebagian besar korban adalah perwira staf.

Penjabat Gubernur Oblast Kursk, Alexander Khinshtein, memberikan pernyataan berbeda, mengeklaim bahwa serangan Ukraina justru menargetkan fasilitas dan infrastruktur sipil di Lgov, yang mengakibatkan empat orang tewas dan lima lainnya terluka.

Klaim ini belum dapat diverifikasi oleh Kyiv Independent.

FSB Rusia Gagalkan Rencana Pembunuhan oleh Ukraina

Dinas Keamanan Federal Rusia (FSB) mengeklaim telah menggagalkan beberapa rencana pembunuhan yang diduga dirancang oleh dinas intelijen Ukraina, SBU, untuk menargetkan perwira tinggi militer Rusia dan keluarga mereka di Moskow.

Pada Kamis (26/12/2024), FSB mengumumkan bahwa mereka telah menangkap empat warga negara Rusia yang diduga terlibat dalam rencana tersebut.

Penangkapan ini dianggap sebagai bagian dari upaya untuk melindungi keamanan nasional dan mencegah ancaman terhadap para pejabat militer.

Klaim ini muncul setelah SBU Ukraina mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan Igor Kirillov, kepala pasukan perlindungan nuklir, biologi, dan kimia Rusia.

Kirillov dilaporkan tewas akibat ledakan bom yang dipasang pada skuter listrik di luar gedung apartemennya pada 17 Desember lalu.

Menurut laporan The Guardian, insiden ini menunjukkan meningkatnya ketegangan antara kedua negara, di mana tindakan kekerasan dan sabotase semakin sering terjadi.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved