Konflik Rusia Vs Ukraina
Zelensky Curhat Butuh Pasukan Rebut Jajahan, Prajurit Korea Utara Merugi, Kilang Minyak Rusia Hancur
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan, militer Ukraina tidak memiliki kekuatan untuk mengusir pasukan Rusia di daerah jajahan
"Saya akan katakan pastinya dalam jumlah puluhan, beberapa lusin," imbuh Kirby saat didesak. Pasukan Korea Utara kini juga bergerak "dari garis kedua ke garis depan," kata Kirby.
Sementara itu, seorang pejabat senior AS yang tidak disebutkan namanya mengatakan kepada Associated Press bahwa beberapa ratus tentara Korea Utara telah terbunuh atau terluka saat bertempur di Kursk.
Pengerahan pasukan Korea Utara ini menyusul hubungan yang lebih erat antara Moskow dan Pyongyang selama lebih dari dua tahun, hubungan yang sebelumnya memperlihatkan pengiriman amunisi Korea Utara ke arah barat untuk mendukung operasi Rusia di Ukraina.
Mitra asing Ukraina mengecam apa yang disebut Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby sebagai "langkah dramatis."
Baik AS maupun Uni Eropa minggu ini memperkenalkan sanksi tambahan terhadap individu dan entitas yang mereka katakan terlibat dalam bantuan militer Korea Utara ke Rusia.
Kilang Minyak Terbesar Hancur
Serangan pesawat nirawak Ukraina menargetkan pabrik produk minyak Novoshakhtinsky pada Kamis dini hari, 19 Desember, kilang minyak terbesar di Rusia selatan, yang terletak sekitar 100 kilometer dari Rostov-on-Don. Serangan itu memicu kebakaran, yang kemudian dipadamkan, menurut Yuri Slyusar , penjabat gubernur wilayah Rostov.
“Unit penyelamat darurat datang ke lokasi kejadian setelah kebakaran terjadi akibat serpihan pesawat tak berawak yang berjatuhan,” Slyusar melaporkan di Telegram, dilansir Kyiv Post.
Para saksi, yang dikutip oleh saluran Telegram Astra , menggambarkan "lautan ledakan," tembakan yang berlangsung sekitar 40 menit dan suara "rudal yang jatuh".
Mash, media Rusia, mengklaim kebakaran itu dimulai ketika puing-puing dari pesawat nirawak yang hancur mendarat di fasilitas itu.
Kilang Novoshakhtinsky, satu-satunya di wilayah Rostov, memiliki kapasitas 5,6 juta ton dan memproduksi berbagai bahan bakar. Ini bukan serangan pertama; insiden serupa pada bulan Juni menyebabkan kebakaran, dan operasi sebelumnya dihentikan pada bulan Maret karena serangan pesawat nirawak lainnya.
Serangan pada 19 Desember itu merupakan bagian dari gelombang serangan yang lebih luas.

Slyusar melaporkan bahwa lebih dari 30 pesawat nirawak dan tiga rudal menargetkan beberapa wilayah di wilayah Rostov, termasuk Taganrog, Bataysk, dan Shakhty.
Sebagian besar berhasil dicegat, menurut penjabat gubernur. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim telah menghancurkan 36 pesawat tanpa awak tetapi tidak menyebutkan serangan rudal.
Gelombang serangan yang lebih luas terhadap kilang-kilang minyak Rusia telah berdampak signifikan terhadap operasi.
Menurut Reuters , kapasitas kilang minyak yang menganggur di Rusia melonjak menjadi 2,7 juta ton pada bulan November, dengan waktu henti tahun ini meningkat sebesar 17 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Rusia tengah berjuang memperbaiki kilang minyak yang rusak.
Penundaan dan kerusakan produksi telah memengaruhi beberapa fasilitas utama, termasuk kilang minyak NORSI, kilang minyak Volgograd Lukoil, dan lainnya, sebagian besar karena ketergantungan pada teknologi dari perusahaan-perusahaan Barat yang tidak lagi dapat diakses.
(Tribunnews.com/Chrysnha)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.