Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Suriah

Operasi Panah Bashan, Israel Sekali Lagi Pakai Nama-Nama Alkitabiah untuk Operasi Militer di Suriah

Israel menggunakan kiasan dari alkitab sebagai nama operasi militer mereka guna memperkuat klaim hak ilahi guna membenarkan ambisi kolonialnya

HandOut/IST
Personel militer Israel (IDF) dalam operasi di Suriah Selatan, 9 Desember 2024. 

Akan tetapi, narasi Israel itu dibantah mentah-mentah oleh Furkan Halit Yolcu, pakar keamanan pada Universitas Sakarya di Turki.

Yolcu bahkan menyebut tindakan Israel sebagai serangan yang bertujuan untuk merampas wilayah Suriah.

Bisa dikatakan Israel saat ini bagaikan memancing di air keruh atau memanfatkan kekacauan yang terjadi di negeri jiran.

Pasukan IDF Israel terlihat memasuki Suriah, dalam foto selebaran yang dikeluarkan oleh militer pada 9 Desember 2024.
Pasukan IDF Israel terlihat memasuki Suriah, dalam foto selebaran yang dikeluarkan oleh militer pada 9 Desember 2024. (IDF/Timesof Israel)

“Sejarah mengatakan ini bukan aksi melindungi, tetapi itu semua tentang cara pandang ofensif yang tengah berlangsung, memanfaatkan kesempatan, dan secara perlahan mengklaim wilayah,” ujar Yolcu dikutip dari Sputnik.

“Kapan pun ada kesempatan, kapan pun ada peluang, Israel sepertinya akan memanfaatkan momen itu dan berupaya mendapatkan lebih banyak wilayah selagi bisa,” katanya menjelaskan.

Lalu, Yolcu memperkirakan Israel tak akan “lolos” dalam aksinya belakangan ini. Dia memprediksi tindakan Israel akan dibahas oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) segera setelah pemerintahan baru di Suriah terbentuk.

“Perkara itu mungkin akan menjadi masalah yang lebih besar daripada saat ini karena [Suriah] belum punya punya pemerintahan,” ujar Yolcu.

Baca juga: Hizbullah Mengutuk Agresi Israel Terhadap Suriah, Menyerukan Persatuan di Suriah

“Akan tetapi, ketika pemerintahan sudah terbentuk dan secara resmi diakui oleh masyarakat seperti halnya PBB, pasti sengketa wilayah akan dimulai.”

Israel mengaku hancurkan 80 persen kemampuan militer Suriah

Selepas melancarkan serangan selama beberapa hari, IDF mengklaim sudah menghancurkan 70 hingga 80 persen kemampuan militer Suriah milik rezim Presiden Bashar Al-Assad yang kini tumbang.

“Dalam 48 jam terakhir, IDF menyerang sebagian besar gudang senjata strategis di Suriah,” kata IDF hari Selasa, (10/12/2024), dikutip dari All Israel News.

Israel berdalih serangan itu dilakukan agar mencegah senjata jatuh ke tangan “unsur teroris”.

Adapun bagian terbesar serangan itu disebut “Operasi Anak Panah Bashan” dan sudah rampung hari Selasa.

Menurut Army Radio, operasi militer besar itu melenyapkan hampir semua peralatan militer Suriah yang disebut mengancam Israel.

Operasi itu mendapat lampu hijau dari Kepala Staf IDF Letjen Herzi Halevi hari Sabu lalu atau teat sebelum rezim Assad resmi digulingkan.

Dilaporkan total ada 350 pesawat yang diikutsertakan Israel dalam serangan ke Suriah. Jumlah itu bahkan lebih dari setengah jumlah pesawat Angkatan Udara Israel.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved