Analisis: Bisakah Kapal Induk AS Bertahan dari Serangan Rudal Hipersonik China Jika Perang Pecah?
Jika perang pecah, terutama Amerika Vs China, Beijing diprediksi akan berusaha melumpuhkan kapal induk AS pada awal-awal pertempuran.
Amerika Serikat saat ini sedang mengembangkan lapisan sensor satelit baru, yang mungkin akan diposisikan di orbit bumi rendah (LEO), untuk menyediakan pelacakan berkelanjutan terhadap rudal balistik dan kendaraan hipersonik.
Sementara itu, generasi baru radar over-the-horizon (OTH) seperti radar Konteyner Rusia dan J27-A Tiongkok kemungkinan akan mendeteksi rudal hipersonik sejauh 3.000 km.
Deteksi yang tertunda dan lingkungan pengambilan keputusan yang buruk dapat berdampak pada persepsi ancaman dan eskalasi yang tidak disengaja.
Menggunakan rudal pertahanan udara yang ada sebagai 'senjata pertahanan area' terhadap senjata hipersonik tidak praktis karena berbagai alasan teknis.
Karena semakin banyak negara memperoleh senjata hipersonik, efek destabilisasinya akan menjadi tantangan bagi pengendalian senjata.
Banyak yang menganggap senjata hipersonik konvensional atau senjata strategis non-nuklir berpresisi tinggi setara dengan senjata nuklir dalam hal implikasinya terhadap pencegahan.
10 Negara dengan Mobil Listrik Terbanyak: Tiongkok Memimpin, Amerika Serikat Urutan Berapa? |
![]() |
---|
AS dan Tiongkok Gelar Pertemuan di Spanyol, Penjualan TikTok Ikut Jadi Bahasan utama |
![]() |
---|
Taiwan Deteksi 31 Pesawat, 13 Kapal, 3 Kapal Utama China di Dekat Pulau, Tanda-tanda Serbuan? |
![]() |
---|
Mengenal Golden Horizon, Rudal 'Rahasia' yang Ditembakkan Israel ke Qatar dari Langit Arab Saudi |
![]() |
---|
Sosok Yu Menglong, Aktor Beken Tiongkok yang Tewas Usai Terjatuh dari Lantai 5 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.