Senin, 29 September 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Rusia Upgrade Drone Kamikaze Iran Shahed-136 Pakai AI Buat Terobos Pertahanan Ukraina

Tujuan modernisasi drone Iran oleh Rusia ini adalah untuk menerobos sistem pertahanan udara Ukraina dengan menggunakan kecerdasan buatan

Sumber foto: Twitter
Drone kamikaze Iran Shahed-136 di-upgrade Rusia menggunakan kecerdasan buatan (AI) guna menerobos sistem pertahanan Ukraina. 

Bagi Ukraina, untuk tetap unggul, diperlukan investasi berkelanjutan dalam pertahanan udara berlapis, teknologi anti-gerombolan, dan kemampuan peperangan elektronik untuk menetralisir ancaman yang terus berkembang ini.

Rusia telah meningkatkan produksi pesawat nirawak Shahed-136, yang dikenal di dalam negeri sebagai Geran-2, secara signifikan melalui kerja sama dengan Iran. Produksi pesawat nirawak ini dilaporkan terpusat di fasilitas seperti kompleks industri Alabuga di Tatarstan.

Rusia telah menyederhanakan desain asli Iran untuk mengefisienkan produksi dan mengurangi biaya. Ini termasuk modifikasi rangka pesawat, elektronik, dan bahkan penggunaan versi mesin MD-550 yang lebih murah yang bersumber dari China.

Penyesuaian ini memungkinkan Rusia mempertahankan kapasitas produksi bulanan hingga 900 drone, peningkatan substansial dibandingkan fase sebelumnya.

Drone Rusia yang berhasilditembak militer Ukraina.
Drone Rusia yang berhasilditembak militer Ukraina. (Angkatan Udara Ukraina)

Drone Lain Rusia

Selain Geran-2, Rusia juga memproduksi pesawat nirawak kamikaze lainnya. 

Contoh yang menonjol termasuk amunisi terbang Lancet, yang dikembangkan oleh ZALA Aero, yang memiliki kemampuan penargetan yang lebih baik dan desain yang lebih ringkas dibandingkan dengan pesawat nirawak yang lebih besar seperti Shahed.

Lancet sering digunakan untuk menyerang target peralatan dan infrastruktur militer.

Drone lain yang patut dicatat adalah Gerbera, yang dilaporkan digunakan dalam salvo terkoordinasi untuk menghancurkan pertahanan Ukraina.

Lonjakan produksi pesawat tak berawak telah memungkinkan Rusia untuk melancarkan serangan rutin dan ekstensif terhadap Ukraina, menggunakan pesawat tak berawak untuk mengidentifikasi dan mengeksploitasi kelemahan dalam sistem pertahanan udara.

Kampanye tanpa henti ini menyoroti pentingnya amunisi loitering dalam peperangan modern, khususnya dalam kemampuannya untuk menguras habis dan menghindari pertahanan udara canggih seperti sistem Patriot dan NASAMS.

Namun, mempertahankan tingkat produksi yang tinggi sangat bergantung pada akses ke komponen impor, terutama dari China dan pemasok internasional lainnya.

 

(oln/BM/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan