Konflik Palestina Vs Israel
Media Israel: Klaim Kemenangan Netanyahu Atas Hizbullah Terjadi Saat Utara Benar-benar Lumpuh
Pernyataan Netanyahu yang mengklaim kemenangan Israel atas Hizbullah terjadi saat pemukiman Utara benar-benar lumpuh oleh roket Lebanon
Hizbullah mengatakan serangan itu menargetkan sasaran militer di kota Tel Aviv, dengan rudal tertentu, segerombolan drone penyerang, dan operasi mencapai tujuannya.
Baca juga: Jebakan Hizbullah Berhasil, 6 Tank Merkava Israel Hancur, IDF Pilih Mundur dari Al-Bayyada
"Mujahidin Perlawanan Islam menargetkan pangkalan Glilot (markas Besar Militer Unit Intelijen 8200), 110 km dari perbatasan Lebanon-Palestina, di pinggiran kota Tel Aviv pada pukul 13.00 hari ini, Minggu," tambahnya.
Dalam konteks pembicaraan tentang persamaan Beirut versus Tel Aviv, perlu dicatat bahwa Sekretaris Jenderal Hizbullah yang baru, Naim Qassem, dalam pidatonya Rabu lalu mengancam Israel bahwa Hizbullah akan menanggapi serangan Israel di Beirut.
Israel masih melanjutkan serangannya di berbagai kota di Lebanon, termasuk Beirut.
Pada Sabtu (23/11/2024), tentara Israel menargetkan sebuah bangunan di daerah Basta al-Fawqa di pusat Beirut, yang membunuh 29 orang dan melukai enam lainnya.
Sejak 8 Oktober 2023, Hizbullah mendukung perlawanan Palestina, Hamas, dan terlibat pertempuran dengan Israel di perbatasan Lebanon selatan dan Israel utara, wilayah Palestina yang diduduki.
Hizbullah bersumpah akan berhenti menyerang Israel jika Israel dan Hamas mencapai kesepakatan gencatan senjata di Jalur Gaza.
Selain di Jalur Gaza, Israel memperluas serangannya ke Lebanon selatan sejak Senin (23/9/2024) dengan dalih menargetkan Hizbullah.
Jumlah Korban di Jalur Gaza
Israel yang didukung Amerika Serikat dan sejumlah negara Eropa masih melancarkan agresinya di Jalur Gaza.
Jumlah kematian warga Palestina meningkat menjadi lebih dari 44.211 jiwa dan 104.567 lainnya terluka sejak Sabtu (7/10/2023) hingga Minggu (24/11/2024) menurut Kementerian Kesehatan Gaza, dan 1.147 kematian di wilayah Israel, dikutip dari Al Mayadeen.
Sebelumnya, Israel mulai menyerang Jalur Gaza setelah gerakan perlawanan Palestina, Hamas, meluncurkan Operasi Banjir Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023), untuk melawan pendudukan Israel dan kekerasan di Al-Aqsa sejak pendirian Israel di Palestina pada tahun 1948.
Israel mengklaim, ada 101 sandera yang hidup atau tewas dan masih ditahan Hamas di Jalur Gaza, setelah pertukaran 105 sandera dengan 240 sandera Palestina pada akhir November 2023.
(oln/khbrn/*)
Konflik Palestina Vs Israel
Pertama Kalinya, Pimpinan Hamas Buka Suara soal Detik-detik Serangan Israel di Doha |
---|
Demi Merebut Gaza, Israel Buka Rute Baru untuk Usir Warga Palestina |
---|
Erdogan Menyerukan Persatuan Islam, Samakan Netanyahu dengan Adolf Hitler |
---|
Israel Rilis Rute Pengungsian Warga Kota Gaza, Hanya Dibuka 48 Jam |
---|
Tantang Embargo Dunia, Netanyahu Minta Rakyat Mandiri, Pede Bangun Israel Jadi Negara Swasembada |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.