Sabtu, 4 Oktober 2025

Iran Terima Lisensi Rusia untuk Produksi Sendiri Jet Tempur Canggih Su-30 dan Su-35 di Dalam Negeri 

Memiliki Su-35 juga akan memiliki implikasi regional, memperkuat posisi Iran di Timur Tengah dalam konteks serangan Israel dan pengaruh Arab Saudi

wiki
Jet tempur Sukhoi Su-35 Flanker E fighters milik Angkatan Udara Mesir, terbang menuju Iran pada Maret silam. Iran dilaporkan sudah mendapatkan lisensi dari Rusia untuk memproduksi sendiri jet tempur canggih pabrikan Sukhoi untuk varian Su-30 dan Su-35 di dalam negeri mereka. 

Keduanya memiliki sejumlah fitur umum tetapi juga memiliki perbedaan utama yang membuatnya cocok untuk berbagai misi. Su-30 adalah pesawat tempur multiperan dengan dua kursi, dengan jangkauan yang lebih jauh dan kapasitas untuk berbagai tugas tempur.

Pesawat ini dilengkapi dengan dua mesin AL-31F dan memiliki radius tempur hingga 3.000 km tanpa pengisian bahan bakar, sehingga cocok untuk misi dan patroli jarak jauh.

Avionik Su-30 mencakup radar multifungsi N001VE, yang memungkinkannya mendeteksi target udara dan darat dari jarak jauh.

Pesawat ini juga dilengkapi sistem kendali tembakan dan layar kokpit digital, yang memberikan kewaspadaan situasional maksimum bagi pilot.

Su-35, pada gilirannya, merupakan evolusi signifikan dengan basis Su-30, yang menawarkan mesin yang lebih bertenaga dan avionik yang lebih canggih. 

Perbedaan utamanya terletak pada mesin AL-41F1S, yang memberikan kemampuan manuver dan manuver super yang lebih baik.

Mesin ini menggabungkan teknologi vektor dorong, yang memungkinkan pesawat melakukan manuver udara yang kompleks dan mempertahankan kendali pada kecepatan yang lebih rendah.

Su-35 juga dilengkapi dengan radar Irbis-E yang lebih baik, yang menawarkan jangkauan deteksi target yang lebih jauh—hingga 400 km untuk objek udara dan 200 km untuk target darat.

Hal ini membuatnya lebih efektif dalam mendeteksi dan melacak beberapa target secara bersamaan.

Mengenai persenjataan, kedua pesawat ini mampu membawa berbagai macam senjata.

Su-30 biasanya dipersenjatai dengan rudal udara-ke-udara seperti R-77 dan R-73, serta rudal udara-ke-darat seperti Kh-29 dan Kh-31. Pesawat ini juga dilengkapi dengan meriam GSh-30-1 30 mm.

Namun, Su-35 memiliki kemampuan persenjataan yang lebih baik dan dapat membawa rudal generasi baru seperti R-77-1 dan R-37M, serta senjata udara-ke-darat berpresisi tinggi, termasuk rudal Kh-58 dan Kh-59.

Avionik Su-35 mencakup sistem penanggulangan elektronik yang ditingkatkan, sehingga lebih tahan terhadap ancaman modern, termasuk radar dan rudal berpemandu inframerah.

Perbedaan antara Su-30 dan Su-35 membuat keduanya cocok untuk misi yang berbeda. Su-30 lebih disukai untuk misi patroli jarak jauh dan serangan jarak jauh karena jangkauannya yang lebih jauh dan pengaturan dua pilot, yang memudahkan operasi yang panjang.

Sebaliknya, Su-35 lebih cocok untuk pertempuran udara yang cepat dan agresif, berkat kemampuan manuvernya yang luar biasa dan avionik yang unggul.

"Kemampuannya untuk menangani beberapa target udara menjadikannya komponen utama dalam modernisasi angkatan udara mana pun, yang memberikan keuntungan dalam operasi udara kontemporer," tulis ulasan situs militer BM.

 

(oln/bm/wiki/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved