Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Media Israel Tunjukkan Foto Bukti Jenazah yang Meninggal Adalah Pemimpin Hamas Yahya Sinwar

melansir sejumlah bukti foto jenazah Yahya Sinwar. Satu di antaranya adalah kesamaan bentuk gigi.

khaberni/HO
Foto yang dilansir Khaberni dari Kan, yang menunjukkan adanya kesamaan bentuk gigi dari jenazah yang meninggal dalam serangan Israel dengan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, semasa hidup. 

Media Israel Tunjukkan Foto Bukti Jenazah yang Meninggal Adalah Pemimpin Hamas Yahya Sinwar

TRIBUNNEWS.COM - Perusahaan Penyiaran Publik Israel, Kan, melansir sejumlah bukti foto kalau jenazah yang meninggal dalam serangan Israel Rabu malam (16/10/2024) adalah Pemimpin Hamas, Yahya Sinwar

Serangan itu dilaporkan menewaskan tiga orang, satu di antaranya adalah Yahya Sinwar

"Sumber tersebut menyatakan bahwa jenazah ditahan otoritas Israel, dan dipindahkan untuk tes DNA untuk mengkonfirmasi tewasnya Yahya Sinwar," kata laporan itu, dilansir Khaberni, Kamis (17/10/2024).

Kan melansir sejumlah bukti foto jenazah Yahya Sinwar dan membandingkannya dengan foto Yahya Sinwar semasa hidup.

Satu di antaranya adalah kesamaan bentuk gigi.

Jenazah Yahya Sinwar
Foto yang dilansir Khaberni dari Kan, yang menunjukkan adanya kesamaan bentuk gigi dari jenazah yang meninggal dalam serangan Israel dengan Yahya Sinwar, pemimpin Hamas, semasa hidup.

 

Sosok Yahya Sinwar

Di tengah gelombang kesedihan masyarakat Gaza, figur Yahya Sinwar muncul sebagai simbol perjuangan.

Sebagai pemimpin politik Hamas di Gaza, Sinwar dikenal bukan hanya sebagai seorang pemimpin, tetapi juga sebagai ‘seniman’ dalam makna yang lebih mendalam.

Melalui strategi dan taktik, dia mengubah narasi perjuangan Palestina menjadi sesuatu yang penuh makna dan tujuan.

Menelusuri Jejak Perjuangan Sinwar

Yahya Sinwar, yang terkurung di dalam penjara Israel selama dua dekade, memahami dengan baik dampak dari penindasan.

Dia tidak hanya membawa pengalaman pahit dari balik jeruji, tetapi juga membawa harapan dan semangat juang.

Sinwar menggambarkan perlawanan sebagai seni, dengan Al-Aqsa Flood sebagai mahakarya yang menggugah emosi, menghadirkan keindahan di tengah tragedi.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved