Konflik Palestina Vs Israel
Kemlu: Beberapa WNI di Lebanon Belum Mau Pulang ke Indonesia karena Merasa Situasi Masih Aman
Kemlu RI mengungkap dari 159 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Lebanon, beberapa diantaranya menolak dievakuasi atau pulang ke Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Triatmojo
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia mengungkap dari 159 warga negara Indonesia (WNI) yang tinggal di Lebanon, beberapa diantaranya menolak dievakuasi atau pulang ke Indonesia.
Sedangkan beberapa lainnya, berubah pikiran dari sebelumnya kekeh kini mau mengikuti proses evakuasi.
Hal ini disampaikan Direktur Perlindungan WNI (PWNI) Kemlu RI, Judha Nugraha usai digelarnya pertemuan virtual antara Kemlu dan KBRI Beirut dengan para WNI di Lebanon pada Senin (30/9/2024) kemarin.
“Ada yang tetap ingin tinggal di Lebanon karena merasa wilayah tempat tinggalnya masih aman,” kata Judha saat dikonfirmasi, Selasa (1/10/2024).
“Ada beberapa yang berubah berpikiran, berubah pikiran untuk mau ikut evakuasi,” ucapnya.
Namun Judha belum bisa menyampaikan soal jumlah pasti berapa orang WNI yang mau dievakuasi dan memilih tinggal di Lebanon. Perkembangan lebih lanjut akan disampaikan dalam waktu dekat.
“Detilnya belum bisa disampaikan sekarang,” kata Judha.
Sebelumnya para WNI di Lebanon memilih tetap tinggal karena alasan pribadi. Misalnya, mereka sudah menikah dan berkeluarga dengan warga negara Lebanon. Berdasarkan data lapor diri, ada 159 orang WNI yang tinggal dan menetap di Lebanon. Mayoritas dari WNI tersebut adalah mahasiswa.
Diketahui saat ini situasi memanas terjadi antara Israel dan Lebanon. Kedua negara saling berbalas serangan. Rentetan serangan udara dilancarkan Israel menargetkan ratusan kelompok Hizbullah di wilayah Lebanon.
Militer Israel mengklaim telah menyerang lebih dari 1.300 lokasi yang digunakan oleh kelompok bersenjata Hizbullah yang didukung Iran. Lebanon membalas dengan melancarkan rentetan roket.
Akibat konflik ini, per Selasa (24/9/2024) otoritas Lebanon mencatat jumlah korban tewas akibat bombardir Israel sebanyak 558 orang, termasuk 50 anak-anak.
Saat ini sekolah dan universitas di sebagian Lebanon ditutup sementara. Pemerintah Lebanon juga telah menyiapkan tempat penampungan bagi orang-orang yang mengungsi dari wilayah selatan.
Beberapa serangan menghantam kawasan permukiman di kota-kota di Selatan dan Lembah Bekaa di Timur.
Satu serangan menghantam kawasan hutan sejauh Byblos di Lebanon Tengah, lebih dari 129 km (80 mil) dari perbatasan dan Utara Beirut.
Konflik Palestina Vs Israel
Konser Amal untuk Palestina di Wembley, London Meraup Rp 33,2 Miliar |
---|
Spanyol akan Mundur dari Eurovision 2026 jika Israel Berpartisipasi |
---|
Macron: Aksi Militer Israel Gagal di Gaza, Solusinya Akui Negara Palestina |
---|
PM Spanyol Serukan Larangan bagi Israel dari Semua Olahraga Internasional |
---|
Gaza Dibungkam, Internet dan Telepon Padam Total saat Tank Israel Kepung Kota |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.