Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Rusia Vs Ukraina

Perang Rusia-Ukraina Hari ke-949: Serangan Beruntun Rusia di RS Sumy Tewaskan 10 Orang

Berikut update perang Rusia vs Ukraina hari ke-949. Rusia melancarkan serangan beruntun di sebuah rumah sakit di Sumy pada Sabtu (29/9/2024).

X/Twitter
Serangan udara menghantam sebuah rumah sakit di Sumy pada Sabtu (28/9/2024) 

“Semua orang di dunia yang berbicara tentang perang ini harus memperhatikan apa yang menjadi sasaran Rusia,” tulis Zelenskyy di X. 

Terutama dunia harus menyoroti target yang diserang oleh Rusia yang rata-rata merupakan fasuilitas publik.

“Mereka mengobarkan perang terhadap rumah sakit, objek sipil, dan kehidupan masyarakat," jelasnya.

Menurutnya, dengan pengaruh dunia, maka dapat membuat perdamaian terjadi antara kedua belah pihak.

"Hanya kekuatan yang dapat memaksa Rusia untuk berdamai. Perdamaian melalui kekuatan adalah satu-satunya jalan yang benar," jelasnya.

  • Korban tewas dalam serangan Rusia selama 24 jam mencapai 17 orang

Pihak berwenang mengatakan serangan Rusia menewaskan 17 warga Ukraina selama 24 jam.

"Selain sepuluh orang yang tewas pada hari Sabtu, sedikitnya tujuh warga sipil lainnya tewas di seluruh Ukraina dalam 24 jam sebelumnya," kata pihak berwenang.

Dari jumlah tersebut, empat di antaranya tewas karena serangan rudal Rusia yang menargetkan gedung administrasi kepolisian pada hari Jumat (27/9/2024).

Pihak berwenang menyelesaikan upaya penyelamatan di sana pada hari Sabtu

Dari empat orang yang tewas, tiga di antaranya merupakan petugas polisi.

  • Rusia akan menggungat ledakan pipa Nord Stream ke pengadilan

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa gugatan telah diajukan pada hari Sabtu (28/9/2024).

"Rusia telah mengajukan klaim praperadilan terhadap Denmark, Jerman, Swedia, dan Swiss," katanya.

Maria Zakharova menuduh Barat berusaha 'menutupi masalah ini di bawah karpet', dengan menyatakan bahwa ledakan yang merusak pipa bernilai miliaran dolar pada bulan September 2022 sebagai tindakan teror internasional yang mengerikan.

  • Diplomat tertinggi Rusia memperingatkan barat agar tidak menggunakan Ukraina sebagai alat untuk mengalahkan Moskow

Peringatan ini diungkapkan oleh Sergei Lavrov tepat tiga hari setekag presiden Rusia, Vladimir Putin menyiarkan perubahan dalam doktrin nuklir negaranya.

"Barat agar tidak mencoba berjuang untuk meraih kemenangan dengan kekuatan nuklir," katanya saat pidato di sidang umum PBB.

  • Janji Trump akan bela Ukraina jika menang Pilpres AS 2024

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved