Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Iran dan Yaman Murka atas Ledakan Massal Pager Hizbullah, Sebut Mentalitas Israel Haus Darah

Iran dan Yaman murka atas ledakan massal di Lebanon yang menargetkan warga sipil dan pejuang Hizbullah.

Houssam Shbaro / ANADOLU / Anadolu via AFP
BEIRUT, LEBANON - 17 SEPTEMBER: Ambulans dikirim ke daerah di Beirut, Lebanon sementara pasukan keamanan mengambil tindakan pencegahan setelah sedikitnya delapan orang, termasuk seorang anak, tewas dalam ledakan massal perangkat komunikasi nirkabel yang dikenal sebagai pager pada 17 September 2024. Sekitar 2.800 orang lainnya juga terluka, termasuk 200 orang dalam kondisi kritis. 

Menurutnya, sikap Israel tidak konsisten dengan Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan norma serta perjanjian internasional.

Kementerian tersebut menyatakan "solidaritas penuh Republik Yaman dengan Republik Lebanon yang bersaudara," menegaskan hak Lebanon untuk membela diri dan "untuk menanggapi agresi Zionis yang brutal."

Menteri Informasi Yaman, Hashem Sharaf al-Din, juga mengutuk keras agresi Israel terhadap Lebanon,

Ia menggambarkan serangan itu sebagai pelanggaran mencolok terhadap hukum internasional.

Sharaf al-Din menegaskan keyakinan rakyat Yaman, "agresi pengecut ini akan meningkatkan perlawanan Islam untuk mengalahkan entitas Israel dalam pertempuran untuk mempertahankan Lebanon dan Palestina."

Baca juga: 12 Kapal Israel Jadi Sasaran Iran, Panglima Tertinggi IRGC: Ini adalah Serangan Balasan

Ia menilai penggunaan perangkat pager untuk menyerang warga sipil Lebanon sebagai tindakan pengecut dan tidak manusiawi.

Menurutnya, hal ini menunjukkan mentalitas Israel yang kejam dan haus darah.

Sharaf al-Din mengecam lambatnya dan sikap bungkam masyarakat internasional dalam menghadapi kebrutalan dan terorisme Israel.

Ia menyatakan solidaritasnya dengan rakyat Lebanon dan keluarga korban, serta menekankan ketahanan dan hak mereka atas keadilan.

Reaksi Kelompok Perlawanan Palestina

Anggota Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, menyempatkan diri membaca kitab suci Al Quran di dalam terowongan di tengah perang melawan pasukan Israel. Hamas disebut-sebut memulihkan kekuatan secara cepat dan menyiapkan fase baru perang melawan IDF di Jalur Gaza.
Anggota Brigade Al Qassam, sayap militer Hamas, menyempatkan diri membaca kitab suci Al Quran di dalam terowongan di tengah perang melawan pasukan Israel. Hamas disebut-sebut memulihkan kekuatan secara cepat dan menyiapkan fase baru perang melawan IDF di Jalur Gaza. (khaberni/HO)

Dalam pernyataan yang dirilis, Hamas mengutuk keras serangan teroris Israel yang menargetkan warga sipil Lebanon dan pejuang Hizbullah.

"Israel harus bertanggung jawab penuh atas kejahatan berbahaya itu, yang melanggar semua hukum dan piagam," kata Hamas.

Lebih lanjut, Hamas menekankan, teror itu merupakan bagian dari operasi dan agresi Israel di Lebanon, yang didukung oleh AS.

Kelompok perlawanan itu menegaskan eskalasi Israel hanya akan membawa negara itu pada kegagalan, kekalahan, dan penghinaan yang lebih besar.

Hamas menyatakan pihaknya menghargai pengorbanan dan komitmen pejuang di Hizbullah dalam terus mendukung rakyat Palestina di Gaza.

Gerakan Perlawanan Palestina juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga para martir dan mendoakan agar mereka yang terluka segera pulih.

Halaman
1234
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved