Sabtu, 4 Oktober 2025

Kasus Kaburnya Alice Guo 'Tampar' Presiden Filipina, Marcos Ultimatum Pecat Semua Pejabat Terlibat

Kasus mantan wali kota Bamban Alice Guo yang melarikan diri dan tertangkap di Indonesia, Selasa malam (3/9/2024) bak menampar wajah Presiden Filipina.

SCMP
Sosok Alice Guo, ditangkap di Tangerang. Presiden Filipina Marcos mengatakan bakal memecat semua pejabat yang membantu mantan wali kota Bamban, Alice Guo, melarikan diri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus mantan wali kota Bamban Alice Guo yang melarikan diri dan tertangkap di Indonesia, Selasa malam (3/9/2024) bak menampar wajah Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr.

Dalam sebuah wawancara, Presiden Marcos mengatakan bakal memecat semua pejabat yang membantu mantan wali kota Bamban, Alice Guo, melarikan diri.

“Semua yang terlibat dalam membantu Alice Guo meninggalkan Filipina secara ilegal sebagai buronan hukum, pasti akan menanggung akibatnya. Pertanyaan kalian, siapa yang akan dipecat?” kata Marcos dalam sebuah wawancara singkat di sela-sela briefing situasi di Kamp Aguinaldo, Kota Quezon, Rabu (4/9/2024), dikutip dari Inquirer.

Lebih dari itu, Marcos juga mengultimatum menuntut semua yang terlibat dalam pelarian Guo di pengadilan.

"Kami tidak hanya akan memecat mereka, kami bahkan akan menuntut mereka karena apa yang mereka lakukan melanggar hukum dan bertentangan dengan semua kepentingan sistem peradilan Filipina," tegasnya.

Ketika ditanya siapa yang akan dipecat dan dituntut di dalam Biro Imigrasi, Marcos menjawab, "Anda akan segera mengetahuinya."

Sebelumnya, Marcos mengatakan dia sudah memiliki "gambaran yang sangat jelas" tentang siapa yang berada di balik pelarian Guo.

Kronologi Kasus Guo

Kasus Alice Guo mulai mencuat pada Maret 2024, ketika pihak berwenang Filipina mengungkap sebuah pusat penipuan besar di kota kecil Bamban.

Guo adalah politikus relatif baru yang secara mengejutkan terpilih sebagai wali kota.

Pusat penipuan ini beroperasi dengan menyamarkan dirinya sebagai Philippine Online Gaming Operations (Pogo), sebuah bisnis kasino online yang melayani pasar China daratan, di mana perjudian dilarang.

Penemuan ini menimbulkan kecurigaan bahwa Pogo hanya digunakan sebagai kedok untuk aktivitas kriminal terorganisir, termasuk perdagangan manusia.

Penyelidikan terus dikembangkan hingga nama Guo muncul sebagai pelindung dari operasi ini.

Ia terus berkelit dan berulang kali membantah keterlibatannya.

Situasi menjadi semakin rumit setelah sidik jari Guo cocok dengan seorang warga negara China bernama Guo Hua Ping, yang memicu spekulasi dia adalah agen China yang beroperasi di bawah identitas ganda.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved