Kendalikan Rekor Migrasi, Australia Akan Batasi Jumlah Mahasiswa Internasional
Australia akan membatasi jumlah pendaftaran mahasiswa internasional untuk mengendalikan rekor migrasi.
Pimpinan Universitas Australia, Profesor David Lloyd mengajukan keberatan dalam pernyataannya.
"Hal ini (pengendalian migrasi) tidak boleh dilakukan dengan mengorbankan satu sektor saja," tulis David Lloyd, dilansir Reuters.
Bahkan ia mengatakan jika sektor pendidikan di Australia merupakan sektor yang penting secara ekonomi.
Hal tersebut berkaitan dengan nilai pendidikan internasional Australia yang mencapai angka USD 24,7 miliar pada 2022-2023.
Sebagai informasi tambahan, Australia memiliki pasar pelajar internasional terbesar di dunia.
Menurut angka pemerintah pada awal 2024, sekitar 717.500 pelajar internasional yang berada di Australia.
Di sisi lain, rencana pembatasan tersebut adalah upaya untuk mengatasi rekor tingkat migrasi di Australia.
Tingkat migrasi di Australia berkaitan dengan lonjakan harga sewa rumah dan persoalan infrastuktur.
Pada 30 September 2023, migrasi bersih di Australia mencapai rekor tertinggi.
Angka imigrasi pada saat itu melonjak hingga 60 persen dengan sebanyak 548.000 mahasiswa asing dari India, Tiongkok, dan Filipina.
(mg/Ananta Arabella Andhika Putri)
Penulis merupakan peserta magang dari Universitas Sebelas Maret (UNS).
Sumber: TribunSolo.com
Respons Hamas, Presiden Palestina, dan Israel setelah Inggris dkk. Akui Palestina |
![]() |
---|
Warga Australia Terharu Disapa Driver Ojek: Begitu Banyak Cinta di Indonesia |
![]() |
---|
Dukung Program MBG, Wakil Menteri Pertanian: Investasi Sapi Perah Kejar Swasembada Susu Nasional |
![]() |
---|
Terhanyut di Madura: Cerita Warga Australia Temukan Cinta di Tengah Selawat Santri |
![]() |
---|
Redakan Cemas, Warga Australia dan Diaspora Indonesia Ikuti Kegiatan Meditasi Bersama di Melbourne |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.