Konflik Palestina Vs Israel
Penerbangan ke-500 Tiba, Israel Terima 50 Ribu Ton Senjata dari AS
Pengiriman ke-500 ini tiba saat Israel tengah dikepung serangan Hamas, Hizbullah, dan Houthi. AS juga mewaspadai gempuran Iran yang segera membalas
Komentator Israel menyoroti kerugian signifikan yang memengaruhi sektor pariwisata Israel, sebagian besar terkait dengan pembatalan penerbangan internasional ke bandara yang diduduki Israel.
Baca juga: Serangan Iran Tak Terduga, Bandara Ben Gurion di Tel Aviv Sepi, Maskapai Ogah Terbang ke Israel
Semakin banyak pemukim Israel yang terdampar di negara lain karena pembatalan penerbangan besar-besaran.
Kemungkinan tanggapan yang diluncurkan oleh Poros Perlawanan juga berdampak pada hotel dan bisnis perhotelan dan pariwisata lainnya di wilayah utara yang diduduki Israel, yang mungkin secara langsung terpengaruh oleh serangan yang akan dilancarkan Hizbullah dan Iran.
Komentator media Israel tersebut memperingatkan kalau kondisi yang 'menantang' dan tindakan antisipatif pemerintah Israel ini, yang juga berdampak pada sektor medis dan energi, dapat berlanjut hingga September.
Jika penantian berlanjut hingga bulan depan, sektor pendidikan Israel juga akan sangat terpengaruh oleh tindakan operasional, yang memaksa lembaga untuk "bermanuver dalam skenario pertempuran."
Baca juga: Israel Kekurangan Amunisi Level Kritis, Peluru Iron Dome Tak Memadai Tangkis Rudal Masif Hizbullah

Itzhak Brik: Perang Menghancurkan Negara Israel
Sementara itu, mantan ombudsman pasukan pendudukan Israel Mayor Jenderal Itzhak Brik menunjuk pada biaya perang Israel di Gaza dalam skala yang lebih besar dalam sebuah artikel yang ditulisnya untuk Maariv.
Mantan pejabat Israel itu mengecam pertempuran saat ini sebagai "perang gesekan" yang telah mempengaruhi rezim Israel selama hampir setahun.
Baca juga: Jenderal IDF Beberkan Skenario Runtuhnya Israel, Perang Atrisi dalam Kepungan Hamas-Hizbullah-Houthi
Ia mengatakan, perang atrisi saat ini potensial menyebabkan "runtuhnya ekonomi Israel."
Ia mengatakan bahwa pendudukan tersebut menghadapi "defisit yang melebihi 8 persen" dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Brik mengungkapkan kalau pejabat di Kementerian Keuangan Israel khawatir bahwa defisit tersebut akan meningkat menjadi 9 persen dari PDB tahun ini, angka yang jauh melebihi target 6,6 persen yang diharapkan pemerintah.
"Banyak kekuatan pendorong di balik pertumbuhan ekonomi Israel, yaitu pengusaha teknologi tinggi, meninggalkan Israel," tambah Brik.
Baca juga: Bandara Ben-Gurion Target Empuk Serangan Iran-Hizbullah, Israel Pindahkan Simbol Nasional ke Eilat

Perwira pensiunan Israel tersebut menyoroti bahwa lebih dari seratus ribu pemukim Israel yang dievakuasi telah menganggur atau mengalami pemotongan gaji.
Akibatnya, orang-orang ini tidak lagi berkontribusi terhadap pendapatan pemerintah melalui pajak; sebaliknya, mereka bergantung pada subsidi pemerintah.
"Perang yang terus berlangsung antara Israel dan Hamas serta Hizbullah tidak hanya akan gagal menyebabkan runtuhnya Hamas dan tentu saja bukan Hizbullah, tetapi yang terjadi justru sebaliknya—perang ini menguras dan menghancurkan Negara Israel di beberapa bidang," tegas Brik.
Pendudukan Israel menghadapi serangkaian masalah ekonomi, sosial, dan politik yang muncul akibat perang yang terus berlanjut di Gaza dan dampaknya di berbagai bidang.
Konflik Palestina Vs Israel
Mesir Kerahkan Rudal HQ-9B China di Sinai, Tingkatkan Kekhawatiran Israel |
---|
KTT Darurat Arab-Islam di Doha: Seremoni Tanpa Taring |
---|
Netanyahu Gunakan Dalih Hubungan Hamas-Qatar untuk Bela Serangan Israel di Doha |
---|
Komisi PBB Sebut Israel Melakukan Genosida di Gaza, Apa Artinya? Ini 7 Hal yang Perlu Diketahui |
---|
PBB: Netanyahu Dalang Genosida di Gaza, Ribuan Warga Palestina Dibunuh dengan Sengaja |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.