Senin, 6 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Penerbangan ke-500 Tiba, Israel Terima 50 Ribu Ton Senjata dari AS

Pengiriman ke-500 ini tiba saat Israel tengah dikepung serangan Hamas, Hizbullah, dan Houthi. AS juga mewaspadai gempuran Iran yang segera membalas

Kredit Foto: Angkatan Udara A.S. oleh Penerbang Senior Edgar Grimaldo
Penerbang Angkatan Udara A.S. dan anggota militer Israel membongkar kargo dari C-17 Globemaster III Angkatan Udara A.S. di landasan di Pangkalan Nevatim, Israel, 15 Oktober 2023. 

"Namun, kekhawatiran tentang ekonomi negara itu tetap ada," tulis penulis dan analis Alexander Kozul-Wright, di Al Jazeera, dikutip Sabtu (24/8/2024).

Awal tahun ini, Moody's dan S&P juga memangkas peringkat kredit untuk Israel.

Sejauh ini, perang Israel di Gaza telah menewaskan lebih dari 40.000 warga Palestina dan menghancurkan ekonomi di daerah kantong Palestina yang terkepung itu.

Ada juga tanda-tanda dampak buruk di Israel, di mana konsumsi, perdagangan, dan investasi semuanya telah dibatasi.

Eskalasi Iran Bikin Ekonomi Israel Makin Terbebani

Secara terpisah, Fitch memperingatkan kalau meningkatnya ketegangan antara Israel dan Iran dapat menimbulkan “pengeluaran militer tambahan yang signifikan” bagi Israel.

Bank Israel memperkirakan biaya terkait perang untuk tahun 2023-2025 dapat mencapai 55,6 miliar dolar AS atau setara Rp 856,306 Triliun.

Dana ini kemungkinan akan didapatkan melalui kombinasi pinjaman yang lebih tinggi dan pemotongan anggaran.

Hasilnya adalah bahwa operasi militer membebani perekonomian.

Pada hari Minggu, Biro Statistik Pusat Israel memperkirakan bahwa produksi tumbuh sebesar 2,5 persen (pada tingkat tahunan) pada paruh pertama tahun 2024, turun dari 4,5 persen pada periode yang sama tahun lalu.

Pertumbuhan Melambat, Kekacauan Ekonomi

Sebelum pecahnya perang, ekonomi Israel diperkirakan tumbuh sebesar 3,5 persen tahun lalu. Pada akhirnya, produksi meningkat hanya sebesar 2 persen.

Penurunan yang lebih tajam dapat dihindari berkat sektor teknologi yang sangat penting di negara itu, yang sebagian besar tidak terpengaruh oleh perang.

 Fokusnya Israel dalam mengantisipasi serangan pembalasan Hizbullah dan Iran dilaporkan justru mendorong rezim negara pendudukan tersebut ke dalam "kekacauan ekonomi", media Israel melaporkan dikutip Al Mayadeen.

Baca juga: Pertama Kalinya Rudal Hizbullah Jamah Pemukiman Shamir Israel, Serangan Roket Guyur Galilea-Golan

Komentator urusan ekonomi media Israel, Channel 13 menggarisbawahi kalau situasi saat ini pasar Israel berada dalam kondisi 'kelelahan' selama dua minggu terakhir.

Beberapa acara ekonomi dibatalkan di wilayah yang diduduki Israel, sementara yang lain dikurangi karena keadaan kecemasan yang dialami di antara para pemukim.

Kegiatan ekonomi juga telah dipengaruhi oleh tindakan operasional yang dikeluarkan oleh otoritas Israel, sebagai persiapan untuk serangan balasan oleh Hizbullah dan Iran.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved