Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Taktik Iran Tunda Serangan Membuat Perekonomian Israel Terancam Ambruk

Taktik Iran yang terus menunda serangan ke Israel membuat negara itu kini dihadapi masalah baru soal perekonomian.

Editor: Hasanudin Aco
Via JPost
Penumpang di Bandara Internasional Ben Gurion, dekat Tel Aviv, 1 Agustus 2024, yang tampak sepi. /Foto: Avshalom Sassoni/Flash90 

Sepinya penerbangan dari luar negeri ke Israel ikut membuat jumlah turis asing ke negara itu juga terus menurun.

"Dua minggu ini telah menguras habis pasar, karena beberapa kegiatan ekonomi telah dibatalkan, dan sebagian lainnya telah dikurangi karena ketakutan publik," kata komentator urusan ekonomi untuk Channel 13 News Israel pada tanggal 15 Agustus.

Industri pariwisata Israel, khususnya, telah mencatat kerugian besar akibat pembatalan penerbangan besar-besaran oleh maskapai penerbangan internasional.

Sektor pendidikan Israel juga akan sangat terpengaruh jika penantian ini berlanjut hingga September karena lembaga pendidikan harus "bermanuver dalam skenario pertempuran," menurut penyiar Israel.

Tel Aviv, Ibu Kota Israel, kini bak kota mati

Kota  Tel Aviv yang biasanya ramai berubah menjadi sangat sepi saat ini.

Penyebabnya, penduduk dan pemilik bisnis bergulat dengan ketakutan dan ketidakpastian karena ancaman pembalasan serangan dari militer Iran.

Tel Aviv-Yafo, yang dikenal di seluruh dunia sebagai pusat bisnis, perdagangan, dan hiburan Israel yang ramai, biasanya merupakan kota yang penuh kehidupan.

Dikutip dari Jerusalem Post, Jumat (16/8/2024), jalanan biasanya dipenuhi pembeli, pantai-pantainya dipenuhi orang-orang yang berjemur, dan malam hari dipenuhi dengan pesta dan acara.

Turis berbondong-bondong ke pasar, kafe, dan tempat-tempat budaya yang menjadikan kota ini tujuan utama para pelancong.

Namun akhir-akhir ini, gambaran yang berbeda muncul.

Jalanan tampak sepi, toko-toko tutup lebih awal dan suasana sunyi menggantikan hiruk pikuk yang biasa.

Ketakutan merayapi atmosfer dan ketegangan mencemaskan menyelimuti kota.

Bagi warga dan pemilik bisnis, perubahan ini nyata adanya.

Yana Levitan, pemilik Alternative Souvenir, sebuah toko di kota tua Yafo, berbagi perasaannya dengan The Media Line.

“Saya merasakan dari jalan bahwa orang-orang khawatir berada di sini , berada di Israel. Orang-orang Israel khawatir berada di kota tua Yafo khususnya. Saya tidak tahu apa yang akan terjadi, tetapi kami akan tetap di sini meskipun ada banyak hal,” katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved