Kamis, 2 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Diduga Dukung Hamas, Ratusan Warga Israel Ditangkap, Laporan 'Selamat Datang di Neraka' Dirilis

Lebih dari 400 warga Israel ditangkap oleh pihak berwenang di Israel karena diduga mendukung Hamas

AFP/BASHAR TALEB
Warga Palestina berjalan melewati tumpukan sampah di Khan Yunis di Jalur Gaza selatan pada 18 Juli 2024. 

TRIBUNNEWS.COM – Lebih dari 400 warga Israel ditangkap oleh pihak berwenang di Israel karena diduga mendukung Hamas setelah perang di Jalur Gaza meletus.

Sebagian besar dari mereka adalah warga Israel keturunan Arab.

Menurut organisasi HAM bernama Adalah, sebanyak 190 orang dari mereka yang ditangkap masih ditahan. Drop Site melaporkan banyak dari mereka yang ditahan dalam kondisi buruk.

Anadolu Agency melaporkan aksi penangkapan itu terjadi setelah ada perubahan dalam undang-undang Israel.

Perubahan itu memungkinkan polisi membuka penyelidikan atas 524 unggahan di media sosial tanpa menunggu persetujuan jaksa.

Salah satu yang ditangkap dan ditahan ialah Yarmuk Zuabi, seorang pemilik restoran dari Nazareth.

Zuabi ditangkap pada bulan Oktober setelah mengubah gambar profil akun WhatsApp miliknya menjadi bendera Palestina.

Dia juga mengungah kartus yang mengkritik respons dunia atas konflik Ukraina-Rusia dan Palestina-Israel.

“Ini bukan demokrasi. Itu bukan apa-apa. Kami diberangus,” ujar Zuabi ketika diwawancarai oleh Shomrim.

Zuabi sudah dibebaskan oleh pengadilan. Meski demikian, dia menyebut peristiwa penangkapan itu membuat dia harus berhati-hati. Dia takut akan ada aksi balasan.

“Hanya ada satu alasan saya kini berhati-hati: Karena di rumah, istri dan dua anak saya bertanya mengapa saya membutuhkan hal yang memusingkan ini,” kata dia.

Baca juga: 4 Syarat Netanyahu Ancam Kesepakatan Gencatan Senjata: Israel Berhak Tak Bebaskan Tahanan Palestina

“Mereka tak ingin saya kembali mengalami semua itu. Jadi, ya, saya berhati-hati.”

Pada bulan Mei lalu Shomrim menyebut jaksa sudah mengizinkan polisi menyelidiki 524 unggahan di media sosial.

Namun, jumlah penyelidikan diduga lebih lebih banyak. Penyelidikan yang diinisiasi polisi tidak tercatat dalam dokumen resmi.

Kelompok HAM Israel bernama B’Teselem baru-baru ini merilis laporan berisi rincian pelanggaran dalam sistem tahanan milik Israel.

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved