Jumat, 3 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Pertemuan OKI di Jeddah: Iran Cari Dukungan untuk Balas Serang Israel, Pakistan Isyaratkan Mau Bantu

Iran berupaya mengumpulkan dukungan untuk menyerang Israel dalam rapat darurat OKI. Pakistan mau bantu.

OIC
Sekjen OKI, Hissein Brahim Taha (kanan) bertemu dengan Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani 

TRIBUNNEWS.COM - Organisasi Kerjasama Islam (OKI) menggelar pertemuan mendadak di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah buntut tewasnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh.

Pertemuan OKI digelar di Jeddah, Arab Saudi pada Rabu (7/8/2024).

Perwakilan dari 57 negara anggota OKI hadir pada pertemuan tersebut, termasuk Iran, yang diyakini sedang mempersiapkan serangan balasan terhadap Israel atas kematian Haniyeh.

Mengutip NHK, Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani mengatakan kepada para anggota bahwa negaranya tidak punya pilihan lain selain menggunakan haknya untuk membela diri secara sah.

Bagheri menambahkan bahwa tindakan tersebut diperlukan untuk mencegah pelanggaran lebih lanjut terhadap kedaulatannya.

Serangan terhadap Israel akan dilakukan secara tepat waktu dan tepat, ujarnya.

Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani telah menghadiri pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi.
Penjabat Menteri Luar Negeri Iran Ali Bagheri Kani telah menghadiri pertemuan luar biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) di Jeddah, Arab Saudi. (IRNA)

Media lokal melaporkan bahwa meskipun para audiens mengkritik Israel, mereka menyuarakan kekhawatiran tentang pertempuran saat ini yang berkembang menjadi konflik regional yang lebih luas.

Sementara itu, kelompok Muslim Syiah yang berbasis di Lebanon, Hizbullah, juga telah bersumpah untuk membalas dendam terhadap Israel.

Pakistan Isyaratkan Mau Membantu Iran

Sehari sebelum pertemuan OKI, Pakistan dilaporkan menunjukkan niatnya untuk membantu Iran melancarkan serangan balasan terhadap Israel.

Menurut The Jerusalem Post, Pakistan akan menyuplai rudal balistik jarak menengah Shaheen-III kepada Iran.

Belum ada informasi lebih lanjut mengenai niat Pakistan tersebut.

Baca juga: OKI: Israel Harus Bertanggung Jawab Penuh atas Pembunuhan Pemimpin Hamas Ismail Haniyeh

Namun dilaporkan pertemuan OKI pada hari Rabu itu diinisiiasi oleh Iran dan juga Pakistan.

Rusia Bantu Iran

Tak hanya Pakistan, Rusia juga dilaporkan membantu Iran melancarkan serangannya.

Rusia dilaporkan telah mentransfer sistem rudal Iskander dan sistem peperangan elektronik Murmansk-BN ke Iran, menurut layanan berita Israel Channel 14.

Transfer persenjataan tersebut dilaporkan dilakukan dengan menggunakan pesawat angkut militer IL-76, yang melakukan beberapa penerbangan dari Rusia ke Iran.

Media Ukraina Defense Express menyebut, Iran sebelumnya tidak pernah memiliki senjata jenis ini.

Selain itu, tidak ada pembicaraan publik tentang transfer senjata tersebut.

Karena itu, persenjataan tersebut mungkin akan dioperasikan oleh personel Rusia, karena spesialis Iran belum dilatih untuk sistem ini.

"Murmansk-BN" dekat Sevastopol yang diduduki (defence-ua)

Mengutip Kyiv Post, sistem Murmansk-BN dirancang untuk menekan navigasi dan komunikasi satelit pada jarak hingga 5.000 km.

Pengiriman sistem rudal Iskander ini penting mengingat kebutuhan rudal Iran.

Sistem Iskander memiliki jangkauan hingga 500 km, tetapi Iran akan membutuhkan rudal dengan jangkauan sekitar 1.200 km untuk mencapai Israel.

Hal ini menimbulkan kemungkinan sistem Iskander-K, dengan rudal jelajah R-500 yang mampu mencapai jarak 1.500 km, mungkin telah disertakan dalam transfer tersebut.

Mengenal OKI

Organisation of Islamic Cooperation (OIC) atau Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) adalah sebuah organisasi antarpemerintah yang didirikan pada tahun 1969 di Maroko.

Menurut situs resminya, oic-oci.org, OKI mengklaim diri sebagai suara kolektif dunia Muslim dan berupaya untuk menjaga dan melindungi kepentingan dunia Muslim untuk mempromosikan perdamaian dan harmoni internasional.

OKI memiliki delegasi tetap untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa dan Uni Eropa.

Baca juga: Netanyahu Diminta Waspada, Iron Dome Israel Diprediksi Sulit Tangkis Serangan Maut Rudal Iran

Bahasa resmi OKI adalah Arab, Inggris, dan Prancis.

OKI beranggotakan 57 negara, 56 di antaranya adalah negara anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.

Pengecualiannya adalah Palestina.

Bosnia dan Herzegovina, Republik Afrika Tengah, Thailand, Rusia, dan Siprus Utara (dengan nama "Negara Siprus Turki") adalah negara pengamat.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved