Sabtu, 4 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Tak Takut Ancaman Israel, Warga Lebanon Jalani Hari Seperti Biasa, Pergi ke Pantai saat Cuaca Panas

Israel mengancam akan melancarkan serangan habis-habisan ke Lebanon. Namun hal tersebut tidak membuat warga Lebanon takut.

X/Twitter
Pantai Tyre di Lebanon. Warga Lebanon berbondong-bondong ke pantai untuk menyegarkan diri, meski ada ancaman dari Israel. 

Israel menyalahkan Hizbullah atas serangan tersebut dan mengklaim bahwa kelompok Lebanon tersebut menargetkan kota tersebut dengan "roket Iran".

Perdana Menteri pendudukan Israel Benjamin Netanyahu juga bersumpah akan membalas serangan itu.

"Israel tidak akan membiarkan serangan mematikan ini tidak terbalas dan Hizbullah akan membayar harga yang mahal untuk itu, harga yang belum pernah dibayarnya sebelumnya," menurut pernyataan dari kantornya, dikutip dari Al Mayadeen.

Namun Hizbullah membantah terlibat dalam serangan itu.

"Kami dengan tegas membantah tuduhan yang dilaporkan oleh media musuh tertentu dan berbagai platform media mengenai penargetan Majdal Shams," kata Hizbullah.

"Perlawanan Islam tidak ada hubungannya dengan insiden ini," tegasnya.

Netanyahu Diusir saat Tiba di Majdal Shams

Netanyahu telah tiba di Majdal Shams, tempat serangan brutal menewaskan 12 anak di lapangan sepak bola kota itu, bersama konvoi pejabat keamanan tinggi.

Bukan disambut dengan baik, penduduk Suriah di Majdal Shams di Golan Suriah yang diduduki Israel justru berusaha mengusir Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dari desa tersebut.

Para demonstran mengecam Perdana Menteri Israel, mengecamnya sebagai "pembunuh anak" dan "penjahat".

Kunjungan Netanyahu ke kota itu tidak berlangsung lebih dari 15 menit.

Keluarga korban serangan rudal juga menolak untuk bertemu dengan Netanyahu.

"Pihak berwenang berupaya mengatur pertemuan antara Perdana Menteri dan keluarga korban, tetapi gagal karena penolakan keluarga," tulis Hareetz.

Kekhawatiran akan perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah telah meningkat di tengah saling serang lintas perbatasan antara kedua belah pihak.

Serangan semakin meningkat ketika Hizbullah mendukung sekutu Hamas sejak 7 Oktober 2023.

Di Lebanon, kekerasan lintas perbatasan sejak Oktober telah menewaskan 511 orang.

Sebagian besar pejuang tetapi juga 104 lainnya merupakan warga sipil.

Kekerasan ini sebagian besar terjadi di wilayah perbatasan.

(Tribunnews.com/Farrah Putri)

Artikel Lain Terkait Lebanon dan Israel

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved