Minggu, 5 Oktober 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Brigade Al-Qassam Kirim Pesan ke Hizbullah Jelang Invasi Israel ke Lebanon: IDF Tak Punya Tank Lagi

Video tersebut menyertakan montase kendaraan tempur tentara pendudukan Israel dan kendaraan lapis baja yang hancur di kota Rafah di Jalur Gaza selatan

afp/anadolu
Tank Pasukan Israel bermanuver dalam agresi militer di Gaza. Setelah hampir 300 hari berperang di Gaza, IDF mengakui kalau mereka kehilangan banyak tank dan mengalami krisis personel militer dan amunisi yang berada di level kritis. 

"Israel tidak akan membiarkan serangan mematikan ini tidak terbalas dan Hizbullah akan membayar harga yang mahal untuk itu, harga yang belum pernah dibayarnya sebelumnya," menurut pernyataan dari kantornya, dikutip dari Al Mayadeen.

Namun Hizbullah membantah terlibat dalam serangan itu.

"Kami dengan tegas membantah tuduhan yang dilaporkan oleh media musuh tertentu dan berbagai platform media mengenai penargetan Majdal Shams," kata Hizbullah.

"Perlawanan Islam tidak ada hubungannya dengan insiden ini," tegasnya.

Netanyahu Diusir saat Tiba di Majdal Shams

Netanyahu telah tiba di Majdal Shams, tempat serangan brutal menewaskan 12 anak di lapangan sepak bola kota itu, bersama konvoi pejabat keamanan tinggi.

Bukan disambut dengan baik, penduduk Suriah di Majdal Shams di Golan Suriah yang diduduki Israel justru berusaha mengusir Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dari desa tersebut.

Para demonstran mengecam Perdana Menteri Israel, mengecamnya sebagai "pembunuh anak" dan "penjahat".

Kunjungan Netanyahu ke kota itu tidak berlangsung lebih dari 15 menit.

Keluarga korban serangan rudal juga menolak untuk bertemu dengan Netanyahu.

"Pihak berwenang berupaya mengatur pertemuan antara Perdana Menteri dan keluarga korban, tetapi gagal karena penolakan keluarga," tulis Hareetz.

Kekhawatiran akan perang besar-besaran antara Israel dan Hizbullah telah meningkat di tengah saling serang lintas perbatasan antara kedua belah pihak.

Serangan semakin meningkat ketika Hizbullah mendukung sekutu Hamas sejak 7 Oktober 2023.

Di Lebanon, kekerasan lintas perbatasan sejak Oktober telah menewaskan 511 orang.

Sebagian besar pejuang tetapi juga 104 lainnya merupakan warga sipil.

Kekerasan ini sebagian besar terjadi di wilayah perbatasan.

(oln/pc/*)

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved