Senin, 29 September 2025

Konflik Palestina Vs Israel

Serangan ke Jantung Qatar di Doha Adalah Penghinaan Luar Biasa Israel ke Amerika Serikat 

Benjamin Netanyahu tampaknya tidak hanya mengabaikan kedaulatan Qatar tetapi juga kepentingan strategis Amerika

Tangkap layar YouTube Al Jazeera English
SERANGAN ISRAEL - Tangkap layar YouTube Al Jazeera English, menampilkan dampak serangan Israel terhadap Qatar pada 9 September 2025. Inilah negara-negara yang diserang Israel semenjak perang di Gaza meletus pada Oktober 2023 lalu, terbaru Qatar menjadi korban. 

Serangan ke Jantung Qatar di Doha Ada Penghinaan Luar Biasa Israel ke Amerika Serikat 

TRIBUNNEWS.COM - Serangan Israel ke Qatar digambarkan sebagai penghinaan langsung terhadap Amerika Serikat (AS).

Hal itu karena Qatar, sekutu dekat Washington yang menjadi tuan rumah pangkalan Pentagon terbesar di kawasan Timur Tengah, menjadi penengah atas permintaan Gedung Putih.

Baca juga: Punya Rafale, Typhoon, F-15QA Tapi Serangan Tak Terdeteksi Radar, Qatar Sengaja Dihantam Israel?

"Dengan menyerang Doha tanpa peringatan, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu tampaknya tidak hanya mengabaikan kedaulatan Qatar tetapi juga kepentingan strategis Amerika," tulis ulasan RNTV, Kamis (11/9/2025).

Pejabat Gedung Putih dilaporkan marah karena tim Netanyahu tidak memberitahu rencana serangan tersebut, bahkan ketika salah satu penasihat seniornya baru saja bertemu dengan utusan Trump, Steve Witkoff, CNN melaporkan.

"Serangan-serangan itu terjadi di saat yang sangat sensitif dalam negosiasi gencatan senjata," ujar mantan duta besar AS untuk Israel, Edward Djerejian.

Ia mencatat kalau pemerintahan Trump telah mendorong "gencatan senjata yang komprehensif, pembebasan semua sandera, pertukaran tahanan, dan bergerak maju serta mengakhiri perang di Gaza."

Para pemimpin Qatar mengecam serangan itu sebagai tindak "terorisme negara", sekaligus memperingatkan kalau keterlibatan Qatar dalam mediasi Perang Gaza Israel-Hamas kini kemungkinan dipertimbangkan kembali. 

Dampaknya berisiko tidak hanya merusak upaya gencatan senjata, tetapi juga ambisi Trump di Timur Tengah, termasuk memperluas Perjanjian Abraham dan membangun hubungan yang lebih erat dengan negara-negara Teluk.

"Serangan itu juga memperkuat narasi yang lebih luas bahwa Netanyahu memprioritaskan pemberantasan Hamas ketimbang pengembalian sandera Israel secara aman," papar ulasan tersebut.

Para analis mengatakan serangan itu kemungkinan besar akan menggagalkan putaran negosiasi terbaru gencatan senjata, sekaligus memastikan kalau Israel akan melaksanakan pembantaian yang lebih berdarah di Gaza, di mana puluhan ribu warga sipil telah terbunuh.

Gedung Putih berusaha cuci tangan dari tindakan Israel. 

Baca juga: Donald Trump Cuci Tangan, Qatar Berhak Membalas Israel, Hamas Bilang AS Ikut Terlibat

"Pengeboman sepihak di Qatar, negara berdaulat dan sekutu dekat Amerika Serikat ... tidak memajukan tujuan Israel atau Amerika," kata sekretaris pers Karoline Leavitt.

Trump sendiri kemudian menulis di Truth Social bahwa "ini adalah keputusan yang dibuat oleh Perdana Menteri Netanyahu, bukan keputusan yang saya buat."

Namun, keraguan tetap ada tentang apakah Trump benar-benar tidak memiliki suara.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan